Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan menjalin kerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FKM-UINSU) untuk semakin menekan angka penyakit malaria di daerah itu.

"Walau sudah menurun, angka penyakit malaria di Asahan masih tergolong tinggi sehingga dinas kesehatan terus berupaya mengatasinya, antara lain dengan bekerja sama dengan universitas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Asahan Aris Yudhariansyah di Medan, Selasa.

Ia menegaskan bahwa wilayah Asahan dengan garis pantai 30 kilometer persegi itu membuat daerah itu rentan dengan ancaman penyakit malaria.

Menurut dia, perjanjian kerja sama dengan FKM UINSU itu sudah ditandatangani pekan lalu.

Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dilakukan langsung dengan Dekan FKM UINSU zhari Akmal Tarigan di Kantor Dinas Kesehatan Asahan.

"Kerja sama ini merupakan bentuk keseriusan dinas kesehatan untuk membangun Kabupaten Asahan, khususnya di bidang kesehatan," katanya.

Dinkes Asahan, kata dia, khususnya fokus menurunkan angka penyakit malaria.

"Upaya penurunan angka penderita malaria di Asahan dilakukan dengan konsep 'health promotion' dan pemberdayaan masyarakat dan itu perlu dukungan FKM UINSU," katanya.

Dia menegaskan, Pemkab Asahan melalui Dinas Kesehatan Asahan pada 2014 - 2016 meraih penghargaan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI atas upaya dan komitmen dalam menurunkan kasus malaria hingga 75 persen.

Meskipun demikian, katanya, Dinkes Kesehatan Asahan belum puas dengan berharap penurunan angka penyakit itu bisa 100 persen.

Untuk itulah, katanya, kerja sama dengan banyak pemangku kepentingan, termasuk FKM UINSU, diperlukan.

Aris menyebutkan, dari tiga tahun belakangan (2016 - 2018), angka kasus malaria di Asahan terus menunjukkan tren menurun.

Kalau pada 2016 masih terdapat ada 688 kasus, di 2017 sudah tinggal 469 dan di 2018 menjadi 217 kasus.

"Diharapkan dengan kerja sama bersama FKM UINSU, angka kasus malaria di Kabupaten Asahan turun lagi," katanya.

Manajemen FKM UINSU sendiri mengungkapkan kerja sama dengan Dinkes Asahan sesuai visi fakultas itu untuk menciptakan pembangunan kesehatan masyarakat wilayah pesisir.

"Visi FKM UINSU itu saling berkaitan dengan visi Pemkab Asahan yakni mewujudkan masyarakat Asahan yang religius, sehat, cerdas dan mandiri," katanya.

Dekan FKM UINSU Azhari Akmal Tarigan menegaskan kerja sama itu sesuai dengan visi dan misi fakultas, yakni unggul dalam mewujudkan masyarakat pembelajaran di bidang kesehatan di wilayah masyarakat pesisir.

"FKM UINSU fokus pada persoalan masyarakat pesisir yang begitu kompleks, mengingat pesisir merupakan wilayah yang mempunyai kemampuan daya urai yang sangat terbatas," katanya.

Menurut rencana sesuai kerja sama, mahasiswa FKM UINSU akan praktik belajar lapangan di Asahan untuk menyosialisasikan pentingnya langkah antisipasi penanganan penyakit malaria di tengah masyarakat.

"Dinkes Asahan menjadi salah satu institusi yang mau diajak kerja sama dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, dan FKM UINSU mengapresiasi," ujar Azhari Akmal.

Baca juga: Dinas Pertanian Asahan Serahkan 8 unit hand traktor ke Koptan

Baca juga: Dihantam angin kencang, 9 tiang listrik di Asahan tumbang

Baca juga: BBPLK Medan gelar pelatihan berbasis kompetensi di Asahan

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019