Libur lebaran sudah usai, namun hingga kini aktifitas wisatawan di sejumlah tempat pariwisata masih bergeliat.
Danau Toba dengan keindahannya, selalu menjadi destinasi favorit para pelancong. Baik dari lokal, luar Sumatera hingga mancanegara.
Salah satu destinasi favorit di Danau Toba adalah Kabupaten Samosir. Pulau di tengah Danau Danau Toba yang menyimpan keindahan pariwisata di dalamnya.
1. 47 ribu wisatawan padati Samosir selama musim libur lebaran
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo cukup terkejut dengan membludaknya kunjungan ke Samosir. Dalam catatan mereka, dalam periode 1-9 Juni 2019 totalnya ada 47.004 wisatawan yang datang ke Samosir. Rinciannya sebanyak 46.379 wisatawan nusantara (Wisnus) dan 625 wisatawan mancanegara (Wisman).
“Ini jumlah yang sangat fantastis. Semoga bisa jadi semangat geliat pariwisata di Danau Toba untuk terus mengembangkan potensinya,” ujar Arie, Selasa (11/6).
Pariwisata di Samosir memang terus berkembang. Didukung juga dengan berbagai infrastruktur yang kini disematkan di sana. Ditambah dukungan kemudahan akses penyebrangan ke pulau berjuluk ‘Negeri Indah Kepingan Surga’ tersebut.
“Tentunya kita apresiasi kerjasama dari berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Perhubungan, Pemprov Sumut, Pemkab di kawasan Danau Toba, Basarnas, Kepolisian dan pihak terkait lainnya,” ungkapnya.
2. Menara Pandang Tele terbanyak dikunjungi Wisnus, Huta Bolon paling diminati Wisman
Data yang dihimpun juga menunjukkan peningkatan kunjungan di sejumlah lokasi wisata. Di Samosir, tempat paling banyak dikunjungi Wisnus adalah Menara Pandang Tele di Kecamatan Harian, Samosir.
Dalam periode 1-9 Juni Menara Pandang Tele dikunjungi 12.632 Wisnus. Sedangkan untuk Wisman tidak ada.
Menara Pandang Tele memang menjadi destinasi favorit. Dari atas menara, pengunjung bisa memandang Danau Toba dengan sensasi di atas ketinggian. Jika cuaca cerah dari atas menara, Gunung Pusuk Buhit juga bisa terlihat jelas.
Dalam periode yang sama kunjungan Wisman terbanyak adalah ke kawasan Huta Bolon, Kecamatan Pangururan. Ada 113 Wisman yang datang ke destinasi ini. Khususnya ke Museum Huta Bolon Simanindo yang merupakan rumah adat warisan Raja Sidauruk itu. Sedangkan untuk kunjungan Wisnus nihil.
Baca juga: Desa Tongging Danau Toba dikembangkan sebagai destinasi wisata kuliner
Baca juga: Arus lalulintas arah ke wisata Danau Toba ramai lancar
3. Arus Penyebrangan di Danau Toba selama masa mudik lancar
Tim dari Kementerian Perhubungan juga mencatat arus penyebrangan kapal di Danau Toba semakin membaik. Selama arus mudik, arus penyebrangan terglong lancar.
Staf Ahli Menhub Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi selaku ketua tim pemantauan transportasi penyeberangan di Danau Toba Umar Aris menjelaskan, pada Minggu (19/6) Pelabuhan Simanindo, Samosir melayani 17 trip penyeberangan ke daratan Sumatera.
Kemudian dari Pelabuhan Ambarita melayani sebanyak 5 trip dari pagi hingga pukul 20.10 WIB. Sementara dari Pelabuhan Tomok melayani sebanyak 9 trip dari pagi hingga pukul 20.45 WIB.
“Kami juga melakukan pengawasan untuk memastikan manifest penumpang agar tidak melebihi kapasitas yang ditentukan, mengecek kelengkapan surat atau buku pelaut Nakhoda dan awak kapal, serta memastikan adanya alat-alat keselamatan seperti pelampung. Selain itu juga memastikan, operator kapal telah mematuhi aturan untuk tidak berlayar jika cuaca tidak bersahabat,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Danau Toba dengan keindahannya, selalu menjadi destinasi favorit para pelancong. Baik dari lokal, luar Sumatera hingga mancanegara.
Salah satu destinasi favorit di Danau Toba adalah Kabupaten Samosir. Pulau di tengah Danau Danau Toba yang menyimpan keindahan pariwisata di dalamnya.
1. 47 ribu wisatawan padati Samosir selama musim libur lebaran
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo cukup terkejut dengan membludaknya kunjungan ke Samosir. Dalam catatan mereka, dalam periode 1-9 Juni 2019 totalnya ada 47.004 wisatawan yang datang ke Samosir. Rinciannya sebanyak 46.379 wisatawan nusantara (Wisnus) dan 625 wisatawan mancanegara (Wisman).
“Ini jumlah yang sangat fantastis. Semoga bisa jadi semangat geliat pariwisata di Danau Toba untuk terus mengembangkan potensinya,” ujar Arie, Selasa (11/6).
Pariwisata di Samosir memang terus berkembang. Didukung juga dengan berbagai infrastruktur yang kini disematkan di sana. Ditambah dukungan kemudahan akses penyebrangan ke pulau berjuluk ‘Negeri Indah Kepingan Surga’ tersebut.
“Tentunya kita apresiasi kerjasama dari berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Perhubungan, Pemprov Sumut, Pemkab di kawasan Danau Toba, Basarnas, Kepolisian dan pihak terkait lainnya,” ungkapnya.
2. Menara Pandang Tele terbanyak dikunjungi Wisnus, Huta Bolon paling diminati Wisman
Data yang dihimpun juga menunjukkan peningkatan kunjungan di sejumlah lokasi wisata. Di Samosir, tempat paling banyak dikunjungi Wisnus adalah Menara Pandang Tele di Kecamatan Harian, Samosir.
Dalam periode 1-9 Juni Menara Pandang Tele dikunjungi 12.632 Wisnus. Sedangkan untuk Wisman tidak ada.
Menara Pandang Tele memang menjadi destinasi favorit. Dari atas menara, pengunjung bisa memandang Danau Toba dengan sensasi di atas ketinggian. Jika cuaca cerah dari atas menara, Gunung Pusuk Buhit juga bisa terlihat jelas.
Dalam periode yang sama kunjungan Wisman terbanyak adalah ke kawasan Huta Bolon, Kecamatan Pangururan. Ada 113 Wisman yang datang ke destinasi ini. Khususnya ke Museum Huta Bolon Simanindo yang merupakan rumah adat warisan Raja Sidauruk itu. Sedangkan untuk kunjungan Wisnus nihil.
Baca juga: Desa Tongging Danau Toba dikembangkan sebagai destinasi wisata kuliner
Baca juga: Arus lalulintas arah ke wisata Danau Toba ramai lancar
3. Arus Penyebrangan di Danau Toba selama masa mudik lancar
Tim dari Kementerian Perhubungan juga mencatat arus penyebrangan kapal di Danau Toba semakin membaik. Selama arus mudik, arus penyebrangan terglong lancar.
Staf Ahli Menhub Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi selaku ketua tim pemantauan transportasi penyeberangan di Danau Toba Umar Aris menjelaskan, pada Minggu (19/6) Pelabuhan Simanindo, Samosir melayani 17 trip penyeberangan ke daratan Sumatera.
Kemudian dari Pelabuhan Ambarita melayani sebanyak 5 trip dari pagi hingga pukul 20.10 WIB. Sementara dari Pelabuhan Tomok melayani sebanyak 9 trip dari pagi hingga pukul 20.45 WIB.
“Kami juga melakukan pengawasan untuk memastikan manifest penumpang agar tidak melebihi kapasitas yang ditentukan, mengecek kelengkapan surat atau buku pelaut Nakhoda dan awak kapal, serta memastikan adanya alat-alat keselamatan seperti pelampung. Selain itu juga memastikan, operator kapal telah mematuhi aturan untuk tidak berlayar jika cuaca tidak bersahabat,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019