Pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) penumpang 
kapal ferry mulai memadati terminal penumpang internasional pelabuhanTeluk Nibung, Kota Tanjungbalai, Sabtu (1/6).

Pantauan di lapangan, aparat gabungan bersiaga melakukan pengamanan terhadap ratusan pemudik yang rata-rata adalah para TKI yang bekerja di Malaysia.

Ratusan TKI yang mudik itu menumpang kapal ferry dari pelabuhan Port Klang, Selangor Malaysia. Setiba di pelabuhan Teluk Nibung mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman masing-masing untuk merayakan Idul Fitri.

Kasatgas BanOps Ketupat Toba 2019, AKP Agung Basyuni, mengatakan, hari itu tercatat empat kapal yang membawa penumpang dari Malaysia, yakni Kapal Ferry Aero Speed dengan 109 penumpang,  Ferry Atlantic 362 penumpang, Ferry Ocean Star ll membawa 139 penumpang, dan Ferry Ocean Star membawa 140 penumpang. 

Menurut AKP Agung Basyuni yang juga Kasatpol Air Polres Tanjungbalai, menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun 2019 pihaknya dihunjuk selaku Satgas Bantuan Operasional Ops Ketupat Toba 2019.

"Tugasnya melaksanakan kegiatan pengamanan secara terpadu di Pos Pam Terpadu yang berlokasi di kawasan pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai," katanya saat ditemui di pelabuhan itu. 

Lebih lanjut, pengamanan ini dilakukan secara melekat dalam pengawasan dan pengamatan serta pemeriksaan terhadap para penumpang yang datang dari Malaysia maupun akan berangkat ke Malaysia dengan berkoordinasi bersama instansi lain seperti TNI, Bea Cukai, Imigrasi, petugas kesehatan dan institusi terkait lainnya.

"Tujuannya untuk memberikan pelayanan kepada para penumpang serta antisipasi adanya tindak pidana penyelundupan dan gangguan kamtibmas seperti pencurian, pencopetan dan premanisme yang bisa terjadi pada saat penumpang ramai," jelasnya.

Selain itu untuk mendukung keberadaan pos pengamanan terpadu, personel Satpolair juga melakukan kegiatan patroli rutin di laut.

"Patroli dimaksudkan untuk secara langsung mengawasi pergerakan kapal yang keluar masuk Tanjungbalai, baik kapal penumpang, barang dan kapal nelayan dengan sistem stasioner (lego jangkar) dan bergerak atau hunting system," kata AKP Agung Basyuni.

Ia menambahkan, dalam kegiatan patroli pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait seperti TNI AL, Basarnas, Bea Cukai, KSOP dan Pelindo guna mengetahui jadwal lewat kapal penumpang di titik patroli.

"Tujuannya apabila ada hal-hal yang terjadi seperti trouble mesin kapal, kecelakaan kapal hingga informasi cuaca buruk, langsung bisa memberikan bantuan dengan cepat," katanya. 

Kegiatan patroli juga dikemas dengan memberikan imbauan kamtibmas dan pengecekan terhadap kapal yang membawa barang bawaan maupun penumpang yang dicurigai ilegal dari Malaysia.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019