Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Dua korban terseret banjir bandang di Tapanuli Selatan hingga hari kedua di lakukan pencarian, Sabtu (1/12), belum juga berhasil ditemukan.

"Nasib kedua korban Cindi (11) dan Hesta bayi dua bulan belum jelas diketahui," kata Camat Kecamatan Angkola Selatan, Tapanuli Selatan  Zamhir kepada Antara di Sipirok, Sabtu sore.

Meski, kesungguhan tim dari Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama BPBD Tapsel, Masyarakat, unsur TNI/Kepolisian, dan pihak kecamatan untuk bisa menemukan korban sangat tinggi.

Baca juga: Basarnas terlibat cari korban banjir bandang di TapselBaca juga: Dua korban banjir bandang belum juga ditemukanBaca juga: Dua warga Tapsel terseret banjir bandang

"Sejak pukul 09.00 Wib - 15.00 Wib saya berada di lokasi juga belum ada tanda-tanda ditemukannya korban,"ujarnya.

Ratusan orang terlibat menyisir sepanjang lebih kurang 14 kilometer badan sungai Sialang (ada dari hilir dan dari hulu sungai) dari titik TKP di Dusun Mosa/Palang Desa Gunung Baringin itu.

Sebagian, ada juga membantu membersihkan serta mengevakuasi material seperti pasir, tanah, sampah serta batang pohon dibawa banjir ke pemukiman dan memasuki rumah warga di dusun itu.

"Batang - batang potongan kayu di pindahkan ke lokasi lain dengan menggunakan alat berat Pemkab Tapanuli Selatan,"sebutnya.

Informasi dihimpun, ayah dan ibu korban Cindi, Wasito (53)  dan Erniwati (50) juga kakek nenek bayi Hesta berharap sangat kedua korban dapat ditemukan. Termasuk harapan Puteri (20) ibu bayi Hesta selaku menantu.

Zamhir mengatakan, ia juga mengajak warga Lingkungan Simaronop berjarak sekitar 20 kilometer dari TKP untuk menyisir aliran sungai di daerah itu sebagai upaya menemukan korban.

"Air sungai  Sialang ini mengalir jauh ke sungai Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal," kata Zamhir seraya mengatakan pencarian korban akan terus dilanjutkan.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018