Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Petani cabe merah keriting Kabupaten Tapanuli Selatan sedikit mulai tersenyum seiring harga cabe di daerah itu mulai merangkak naik.
"Lumayan, ditingkat petani sekilonya mencapai 20 ribu,"kata Sahrin Hutasuhut, salah satu petani cabe di Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan dihubungi Antara, Senin.
Kenaikan harga tersebut menurut suami tercinta Tetty Nuryani Harahap ini baru dalam tiga hari kebelakang sejak beberapa pekan harga jual cabe petani turun seharga Rp 12- Rp16 ribu/kilogram.
Sahrin dan isterinya Tetty berharap harga cabe tersebut dapat terus meningkat agar penghasilan dapat lebih lumayan menutupi biaya pengeluaran/produksi tanaman tersebut.
Sementara Mara Adil Hutasuhut, salah satu pedagang pengumpul sekaligus petani cabe diwilayah Sipirok/Tapanuli Selatan, mengatakan, cabe yang berhasil dia kumpul ditingkat petani dia ecer kembali ke pasar seharga Rp 22- Rp25 ribu/Kg.
"Melihat kondisi cabenya, rata-rata harga beli ditingkat petani antara Rp17-Rp20 ribu dengan harga jual antara Rp22-Rp25 ribu/Kg,"jelasnya.
Dia mengatakan kenaikan harga cabe merah lokal Tapanuli Selatan ini dipicu faktor cuaca dan mulai berkurangnya pasokan cabe luar daerah.
"Cuaca yang tak menentu sangat berpengaruh terhadap tanaman sehingga menggangu hasil produksi cabe,"kata Mara Adil.
Sementara Kadis melalui Kabid Ketersediaan/Distribusi Ketahanan Pangan Tapanuli Selatan Tua Ali Saib Siregar, mengatakan, harga jual komoditi cabe merah terpantau pihaknya di 22 pasar tradisional di Kabupaten Tapanuli Selatan rata-rata Rp28 ribu dalam per kilonya.
"Kita akan terus memonitoring harga-harga kebutuhan pokok di daerah ini terutama terhadap sembilan bahan pokok keperluan masyarakat,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Lumayan, ditingkat petani sekilonya mencapai 20 ribu,"kata Sahrin Hutasuhut, salah satu petani cabe di Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan dihubungi Antara, Senin.
Kenaikan harga tersebut menurut suami tercinta Tetty Nuryani Harahap ini baru dalam tiga hari kebelakang sejak beberapa pekan harga jual cabe petani turun seharga Rp 12- Rp16 ribu/kilogram.
Sahrin dan isterinya Tetty berharap harga cabe tersebut dapat terus meningkat agar penghasilan dapat lebih lumayan menutupi biaya pengeluaran/produksi tanaman tersebut.
Sementara Mara Adil Hutasuhut, salah satu pedagang pengumpul sekaligus petani cabe diwilayah Sipirok/Tapanuli Selatan, mengatakan, cabe yang berhasil dia kumpul ditingkat petani dia ecer kembali ke pasar seharga Rp 22- Rp25 ribu/Kg.
"Melihat kondisi cabenya, rata-rata harga beli ditingkat petani antara Rp17-Rp20 ribu dengan harga jual antara Rp22-Rp25 ribu/Kg,"jelasnya.
Dia mengatakan kenaikan harga cabe merah lokal Tapanuli Selatan ini dipicu faktor cuaca dan mulai berkurangnya pasokan cabe luar daerah.
"Cuaca yang tak menentu sangat berpengaruh terhadap tanaman sehingga menggangu hasil produksi cabe,"kata Mara Adil.
Sementara Kadis melalui Kabid Ketersediaan/Distribusi Ketahanan Pangan Tapanuli Selatan Tua Ali Saib Siregar, mengatakan, harga jual komoditi cabe merah terpantau pihaknya di 22 pasar tradisional di Kabupaten Tapanuli Selatan rata-rata Rp28 ribu dalam per kilonya.
"Kita akan terus memonitoring harga-harga kebutuhan pokok di daerah ini terutama terhadap sembilan bahan pokok keperluan masyarakat,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018