Jakarta, 14/2 (Antara) - Wakil Ketua DPR RI Muhammad Shohibul Iman menilai keputusan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mundur dari anggota DPR RI adalah sikap yang "gentle".
"Keputusan Ibas mundur sangat mendadak dan mengejutkan banyak pihak, termasuk para anggota Dewan," kata Shohibul Iman pada diskusi "Bersih Bersih Parpol" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Menurut Shohibul Iman, langkah Ibas adalah hak konstitusional dari seorang anggota DPR RI.
"Saya menghormati keputusan saudara Ibas dan memberi apresiasi sebagai sikap yang 'gentle'," katanya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menggantikan Anis Matta sebagai Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan bisa memahami alasan Ibas mundur karena tugas-tugasnya sebagai Sekretaris Jenderal di sebuah partai politik besar sangat berat.
Apalagi, kata dia, menghadapi pemilu 2014 yang hanya tinggal satu setengah tahun lagi.
Namun, di sisi lain, Shohibul Iman juga mengkritik Ibas yang dinilai agak terlambat menyadari bahwa merangkap tugas sebagai sekretaris jenderal partai politik dan sebagai anggota DPR RI itu sangat berat.
Menurut dia, jika putra Presiden Yudhoyono itu merasa merangkap jabatan sangat berat, mengapa tidak mundur dari anggota DPR RI setelah terpilih sebagai Sekjen Partai Demokrat.
"Seharusnya Ibas bisa memprediksi dan mengukur beban tugasnya sejak awal menduduki jabatan Sekjen. Kenapa baru sadar sekarang, setelah beberapa tahun jadi anggota," katanya.
Iman mencontohkan Anis Matta segera mundur dari anggota DPR RI setelah terpilih menjadi Presiden PKS, hal itu adalah sikap yang bijak mengingat beratnya tugas partai.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mundur dari anggota DPR RI terhitung mulai Kamis ini.
Edhie Baskoro mundur dengan alasan ingin lebih berkonsentrasi menjalankan tugasnya sebagai Sekretaris Jenderal di Partai Demokrat yang selama satu setengah tahun ke depan tugas dan tantangannya akan semakin berat.
"Tugas-tugas sebagai Sekjen akan semakin banyak menyita waktu dan energi saya," katanya.
Karena itu, jika dirinya tidak mundur dari anggota DPR RI maka tugasnya sebagai Sekjen Partai Demokrat maupun sebagai anggota DPR RI tidak akan optimal.
Pada kesempatan tersebit, Ibas juga mengucapkan terima kasih kepada para koleganya di DPR RI yang telah bekerja sama selama ini serta meminta maaf jika ada perilaku yang kurang berkenan.***1***