Medan, 16/1 (ANTARA) - Tujuh desa di Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara belum mendapatkan layanan listrik sehingga mengganggu berbagai aktivitas di daerah itu.
Hal itu disampaikan Himpunan Mahasiswa Toba Samosir (Tobasa) ketika berunjuk rasa di DPRD Sumut di Medan, Rabu.
Pimpinan aksi Himpunan Mahasiswa Tobasa Liston Hutajulu mengatakan, tujuh desa tersebut adalah Desa Simbuntuon, Desa Lumbangaol, Desa Lumbanlintong, Desa Pagar Batu, Desa Pararungan, dan Desa Panan Paran.
Selama ini, ratusan kepala keluarga terpaksa menggunakan tenaga surya untuk mendapatkan energi listrik yang diperlukan, terutama pada malam hari.
Namun seiring perjalanan waktu, peralatan untuk menyerap tenaga surya yang menjadi energi listrik milik masyarakat tersebut banyak yang mengalami kerusakan.
Kondisi itu menyebabkan ratusan keluarga di tujuh desa tersebut sering mengalami kegelapan pada malam karena ketiadaan energi listrik yang dapat dipergunakan.
Dengan lokasi yang mencapai 35 km dari ibukota kecamatan, masyarakat juga mengalami kesulitan untuk membeli BBM guna menghidupkan peralatan yang dapat menghadirkan energi listrik.
"Apalagi dari Balige sebagai ibukota kabupaten yang jaraknya sekitar 80 km," katanya.
Menurut dia, pihaknya merasa sedih dengan kondisi itu disebabkan Tobasa selama ini dikenal sebagai daerah penghasil energi listrik bagi Sumut.
Ia mencontohkan keberadaan aliran sungai Sigura-gura dan berbagai potensi air lainnya yang digunakan PLN dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Karena itu, pihaknya mengharapkan DPRD Sumut dapat mendorong Pemprov Sumut dan Pemkab Tobasa untuk memfasilitasi energi listrik ke tujuh desa tersebut. ***4*** (T.I023/B/Y008/C/Y008) 16-01-2013 14:50:02