Langkat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Langkat menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program penyediaan hunian layak bagi masyarakat. Dimana Pemkab Langkat menegaskan kesiapan mendukung percepatan pembangunan perumahan rakyat di wilayahnya, baik melalui kemudahan perizinan, fasilitasi lahan, maupun sinergi dengan perbankan dan developer.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Langkat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan hunian terjangkau dan layak huni.
Ini dibuktikan dengan kehadiran Wakil Bupati Langkat Tiorita Surbakti mewakili Bupati Langkat Syah Afandin pada Sosialisasi Kredit Program Perumahan bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution, di Medan, Jumat.
Kegiatan bertema “Kolaborasi Membangun Negeri, Perluas Akses Kredit Perumahan” itu menjadi ajang konsolidasi pemerintah pusat dan daerah dalam percepatan pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Pusat resmi menambah kuota 5.000 unit rumah subsidi untuk Sumatera Utara, sebagai bagian dari Program Tiga Juta Rumah Presiden RI Prabowo Subianto. Dengan penambahan ini, total kuota rumah subsidi di Sumut tahun 2025 meningkat dari 15.000 menjadi 20.000 unit.
Usulan penambahan kuota disampaikan oleh Gubernur Sumut Bobby Nasution dan langsung disetujui oleh Menteri PKP Maruarar Sirait, bahkan dipercepat pelaksanaannya dari rencana tahun depan menjadi mulai tahun ini.
“Kita sangat berterima kasih kepada Pak Menteri yang langsung menambah kuota 5.000 unit tahun ini. Developer, kontraktor, hingga pemasok bahan bangunan semua menyatakan siap, jadi kita harus optimistis target ini bisa tercapai,” ujar Bobby dalam sambutannya.
Sementara itu Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan pentingnya sinergi untuk mempercepat realisasi program.
“Tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Ini tinggal tiga bulan lagi, jadi harus kompak. Nanti Pak Gubernur bantu soal perizinan, bank bantu soal pendanaan, dan lainnya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Maruarar menekankan bahwa Program Tiga Juta Rumah tidak hanya menghadirkan hunian layak, tetapi juga menggerakkan ekonomi melalui ekosistem pembangunan yang melibatkan banyak sektor.
