Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyalurkan 26 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menstabilkan harga di wilayah itu.
"Untuk hari pertama ini, kami menyalurkan 26 ton yang tersebar di seluruh Sumut," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Jumat.
Bulog, menurut dia, akan menyalurkan 500 kilogram (kg) hingga satu ton beras SPHP. Namun jika permintaan masyarakat meningkat maka akan ditambah maksimal dua ton besar SPHP untuk setiap gerai.
"Tapi kalau permintaan pasar meningkat, kami akan berkoordinasi dengan dinas ketahanan pangan setempat, karena sampai hari ini kami menyediakan maksimal dua ton beras SPHP di satu tempat," katanya.
Budi mengatakan untuk harga jual, sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp13.100 per kg, sedangkan harga yang diambil dari di gudang Bulog sebesar Rp11.300 per kilogram. Untuk MinyaKita Rp15.530 (HET).
Bulog Sumut bekerja sama dengan PT Pos, PTPN, Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai tempat penjualan, selain di setiap gudang Bulog.
"Kegiatan ini terus dilakukan sampai dihentikan oleh pemerintah pusat, harapannya bisa mencukupi kebutuhan beras di Sumut," kata dia.
Untuk stok di Gudang Bulog mencapai sekitar 82.000 ton, masih cukup untuk beras SPHP. Apalagi, menurut Budi, mereka terus melakukan penyerapan gabah kering panen (GKP) dari petani di Sumut.
Executive Vice President (EVP) PT Pos Indonesia Regional I Sumatera Raden Bagus M Yusuf mengatakan untuk di wilayah Sumatera program gerakan pangan murah ada di 51 tempat, sedangkan di Sumut dilaksanakan di 21 titik.
"Sesuai arahan pemerintah, kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan membeli sembako dengan harga yang murah," katanya.
