Medan (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan memberikan layanan bimbingan ibadah haji dan konsultasi haji sebagai upaya menyempurnakan ibadah haji di Tanah Suci.
"Adapun layanan yang kami berikan untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah haji," ucap Petugas Bimbingan Ibadah dan Konsultasi PPIH Embarkasi Medan Kamaluddin Siregar di Medan, Selasa.
Pelayanan yang diberikan ini, lanjut dia, dilakukan sejak jamaah calon haji asal Sumatera Utara di Asrama Haji Medan.
Sejak tahun 2023 layanan tersebut ditujukan untuk memastikan setiap jamaah calon haji memahami dan siap menjalankan rangkaian ibadah haji dengan baik di Tanah Suci.
"Bimbingan ibadah dan konsultasi haji ini sebagai pemantapan pelaksanaan ibadah bagi jamaah, sehingga tidak ada keraguan melaksanakan rukun Islam terakhir," katanya.
Adapun metode yang dilaksanakan dalam kegiatan itu yakni setiap jamaah calon haji asal Sumatera Utara dapat bertanya langsung tentang pelaksanaan ibadah haji. Bisa juga petugas bimbingan ibadah haji yang menanyakan langsung kepada jamaah calon haji apakah mereka telah memahami tentang manasik haji.
"Bimbingan ibadah dan konsultasi haji ini digelar setelah shalat fardu di Masjid Namiroh dan Lantai 5 Hotel Madinatul Munawwarah, Asrama Haji Medan," jelas dia.
Data PPIH Embarkasi Medan menyebut sebanyak 8.422 calon haji reguler asal Sumatera Utara tergabung dalam 24 kloter diberangkatkan ke Tanah Suci pada 2 hingga 30 Mei 2025.
Hingga Kloter 10 Embarkasi Medan, Senin (12/5), tercatat 3.586 calon haji asal Sumatera Utara atau 42,58 persen sudah diberangkatkan ke Tanah Suci, dan sisa 4.836 orang atau 57,42 persen lagi belum diberangkatkan.
"Petugas memastikan setiap jamaah calon haji memahami ilmu manasik haji dan meluruskan niat melaksanakan ibadah haji semata-mata mengharap rida Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ungkapnya.
Petugas bimbingan ibadah dan konsultasi haji juga memberikan praktik memasang kain ihram yang baik dan benar, karena merupakan kesempurnaan dalam pelaksanaan ibadah haji.
Pihaknya juga mengatakan petugas melakukan pemantapan kepada kepala regu (karu) maupun kepala rombongan (karom) setiap kloter untuk pemahaman tugas hingga menumbuhkan soliditas.
"Sebagai upaya mencapai kemabruran haji, seluruh petugas harus saling bekerja sama. Melaksanakan tugas sebagai super tim, bukan super man," tegas Kamaluddin.