Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memuji dan mendukung program 'Mendobrak Batas' yang digagas National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dalam upaya menjaring bibit-bibit muda potensial yang akan disiapkan untuk tampil di ajang olahraga tingkat internasional.
"Program seleksi ini atau talent scouting adalah kebutuhan organisasi. Makanya, program ini tentu sangat membantu bagi NPC untuk mencari bibit-bibit atlet baru, yang harapannya prestasi NPC Sumut lebih baik ke depan. Apalagi baru-baru ini Sumut masuk 5 besar di Peparnas 2024 dan sebuah prestasi cukup membanggakan," kata Kadispora Sumut, Mahfullah Daulay di Medan, Minggu.
Mahfullah Pratama Daulay mengatakan dorongan yang dilakukan pemerintah selain anggaran pembinaan, ada juga menyediakan fasilitas venue dan peralatan yang sebelumnya digunakan pasca PON 2024.
Bahkan, semua ini difasilitasi oleh pemerintah untuk semua atlet difabel dan non-difabel untuk persiapan PON maupun Peparnas 2028.
"Saat ini kita sudah mempersiapkan venue dan peralatan pasca PON. Silahkan manfaatkan secara optimal dan pakai secara gratis. Di bawah kepemimpinan pak Bobby-Surya tidak ada lagi perbedaan reward (bonus) antara atlet PON dengan NPC dan dimulai 2025. Begitu juga dengan pelatihnya sama kedudukannya tidak ada perbedaan," ucap Kadispora.
Mahfullah Pratama Daulay berharap dari proses talent scouting tersebut ada beberapa atlet yang bisa direkomendasikan untuk menjalani latihan di Pelatnas Solo.
"Tidak ada kekurangan, karena prestasi itu bisa diraih jika ada kesungguhan dan keyakinan diri. Kita percaya, jika keyakinan ada dalam diri maka akan menjadi spirit dan motivasi dalam mencapai prestasi optimal," ujarnya.
Sementara apresiasi dan dukungan penuh disampaikan Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting yang menilai program 'Mendobrak Batas' momen bagi pelatih dan NPC kabupaten/kota menjaring calon atlet muda.
"Sejak 2024 kita sudah berkomunikasi dengan NPC kabupaten dan kota tentang program dari NPC pusat yang menjaring calon atlet masa depan Indonesia rentang usia 10 sampai 23 tahun. 160 peserta yang ikut ini juga harapannya ada yang terjaring untuk mengikuti latihan di Solo," kata Alan.
Alan secara khusus mengucapkan terima kasih atas inisiasi dari Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun yang menginginkan pemerataan atlet ada di semua provinsi. Hal ini semata-mata untuk membuktikan kepada dunia prestasi atlet NPC akan sejajar dengan negara Asia bahkan Eropa di pentas Paralimpik.
"Melalui penjaringan ini, kita juga meminta semua NPC kabupaten dan kota untuk bisa mencontoh program ini diaplikasikan ke daerah-daerah. Tujuannya, tidak hanya kuantitas atlet kita bertambah, tapi Sumut punya target menjadi gudang atlet nasional di masa mendatang," ucap Alan.