Medan (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara memperkuat peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah itu yang berkelanjutan dan inklusif.
"Fokus utama diarahkan pada penyediaan akses pendanaan yang inovatif, serta penguatan literasi dan inklusi keuangan," ujar Kepala Kantor OJK Provinsi Sumut Khoirul Muttaqien di Medan, Selasa.
Khoirul melanjutkan bahwa penyediaan yang inovatif ini guna mendorong sektor prioritas seperti infrastruktur, kesehatan, UMKM, ketahanan pangan, pendidikan, serta pengembangan bioindustri dan sektor pariwisata.
Menurutnya bahwa program yang dilakukan di antaranya dalam sektor ketahanan pangan dan bioindustri.
Pihaknya juga telah menginisiasi program pengembangan perkebunan kelapa sawit yang mencakup Skema Pengembangan Perkebunan sawit Rakyat (Seraya).
Ditujukan bagi petani sawit rakyat, serta penguatan pembiayaan untuk korporasi melalui peningkatan akses kredit komoditas sawit dan pengembangan instrumen pasar modal, seperti Initial Public Offering (IPO), Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dan bursa karbon.
Skema itu menunjukkan pada Februari 2025, kredit pada sektor perkebunan sawit tumbuh sebesar 31,07 persen dari tahun ke tahun, dan kredit untuk industri pengolahan sawit mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 76,96 persen "year or year".
Selain itu, OJK telah meluncurkan Skema Perkembangan Jagung Rakyat Tangguh (Sejagat) yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) perdana antar-OJK Sumatera Utara, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Perum Bulog dan lembaga jasa Keuangan pada 16 April 2025 di Kabupaten Langkat.
"Kerja sama ini memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada petani jagung, sekaligus mendorong adopsi praktik pertanian yang lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan," kata dia.
Adanya sinergi erat antara OJK dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, imbuh dia berbagai program prioritas daerah dapat didukung secara optimal memastikan keberlanjutan pembangunan.
"Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sistem keuangan yang inklusif dan stabil," ucap dia.