Tapanuli Selatan (ANTARA) - Kepala Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Tapanuli Selatan (Tapsel), Abdul Hakim Siregar, melakukan audiensi dan silaturahmi dengan Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, di Kantor Bupati Tapsel, Kamis (17/4).
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka membahas perpanjangan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Agama RI dan Pemkab Tapsel terkait pengembangan madrasah unggulan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Abdul Hakim menyampaikan apresiasi atas dukungan Bupati Gus Irawan yang telah lama menunjukkan perhatian besar terhadap kemajuan MAN IC, bahkan sejak menjabat sebagai anggota DPR RI.
Ia juga menjelaskan bahwa MoU yang diteken pada tahun 2018 oleh Dirjen Pendidikan Islam saat itu, Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, M.A., dan Bupati Syahrul Martua Pasaribu, telah berakhir dan perlu diperpanjang untuk mendukung kelanjutan sinergi strategis antara pusat dan daerah.
"MoU tersebut sangat vital untuk keberlanjutan program pengembangan MAN IC Tapsel sebagai madrasah unggulan nasional. Kami berharap dengan dukungan Pak Bupati, kerja sama ini dapat diperpanjang dan ditingkatkan," ungkap Abdul Hakim.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Gus Irawan menyambut hangat dan menyatakan komitmennya terhadap sektor pendidikan. Ia menegaskan bahwa pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik merupakan prioritas utama dalam masa kepemimpinan nya.
"Saya akan pelajari dokumen MoU yang telah ada. Insya Allah, jika sesuai dan bermanfaat, tentu kita akan lanjutkan demi kemajuan pendidikan di Tapanuli Selatan," ujar Gus Irawan didampingi Kepala BKD Tapsel, Ahmad Suaib Harianja.
Dalam kesempatan itu, Abdul Hakim juga menyerahkan salinan fotokopi MoU tahun 2018 serta buku sejarah MAN IC se-Indonesia sebagai bentuk dokumentasi dan penghargaan atas dukungan pemerintah daerah.
Audiensi ini turut dihadiri jajaran pimpinan MAN IC Tapsel, antara lain Wakil Kepala Bidang Akademik Muhammad Fajar Dani, Waka Humas Said Hasan Assegaf Rambe, Waka Sarpras Hardiman Musdiko Prasetyo NST, Waka Keasramaan Eko Purwono, serta pengurus komite, Muhammad Arifin Nasution, Ismail Sitompul, dan H.R. Ranto Siregar.