Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) memulangkan sebanyak 141 korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar kepada keluarganya.
"Mereka ini korban TPPO dari Myanmar dipulangkan pemerintah pusat bersama 423 korban lainnya ke berbagai provinsi," kata Pj Sekdaprov Sumut Armand Effendy Pohan di Medan, Ahad.
Pihaknya mengatakan, bahwa 564 korban TPPO Myanmar ini diterbangkan dari Myanmar ke Jakarta pada 18-19 Maret 2025.
Kemudian diserahkan kepada pemerintah provinsi, di antaranya Sumatera Utara, Jawa Barat, Bangka Belitung, Jakarta, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, dan Riau.
Dari 141 warga Sumatera Utara yang dipulangkan terdiri atas 106 orang pulang secara mandiri, dan 34 orang pulang difasilitasi Pemprov Sumut.
"Mereka ini TPPO online scam (penipuan daring), 120 laki-laki dan 21 perempuan. Tiba di Bandara Internasional Kualanamu 34 orang, sisanya pulang mandiri, dan satu besok pulang menggunakan bus yang kita fasilitasi," ungkap dia.
Effendy juga menekankan kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan meminta anak-anak muda agar tidak mudah dirayu dengan gaji besar bekerja di luar negeri secara illegal.
"Hak semua orang mencari kerja, tetapi kita juga harus bisa memilah dan memilih agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Ini menjadi catatan kita semua," jelasnya.
Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Sumut Harold Hamonangan mengatakan, calon pekerja migran perlunya mengikuti prosedur yang ada.
"Bekerja keluar negerti itu ada, tetapi mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku itu wajib, supaya tidak terulang kasus-kasus seperti ini," kata Harold.
Dio, korban TPPO asal Sumatera Utara ketika tiba di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang menyesal karena tergiur gaji besar bekerja di Myanmar.
"Saya menyesal tergiur gaji besar, mereka janjikan Rp16 juta sebulan dan semua difasilitasi. Nyatanya di sana, seperti neraka. Saya berharap kepada anak-anak muda jangan mau dibujuk menjadi pekerja illegal," tuturnya.
Dirinya juga mengapresiasi langkah yang diambil Presiden RI Prabowo Subianto bersama Gubernur Sumut Bobby Nasution melindungi pekerja migran.
"Terima kasih Pak Prabowo dan Pak Bobby Nasution, kami bisa Lebaran bersama keluarga," kata Dio warga Kota Medan.