Medan (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menyalakan listrik secara serentak sebanyak 140 warga kurang mampu dan 27 rumah ibadah di wilayah itu dalam menyemarakkan bulan Suci Ramadhan.
"Bantuan ini tidak hanya menjawab kebutuhan dasar, tapi juga menjadi investasi sosial jangka panjang mulai dari mendukung pendidikan anak hingga memperkuat aktivitas keagamaan di Ramadhan," ujar General Manager PLN UID Sumatera Utara Agus Kuswardoyo di Medan, Selasa.
Agus mengatakan bahwa program ini lahir dari kepedulian kolektif para pegawai PLN yang secara sukarela menyisihkan sebagian pendapatan masing-masing untuk membantu warga kurang mampu.
Lebih lanjut, dia mengatakan, program "light up the dream" ini bukan sekadar instalasi listrik, melainkan sebagai wujud nyata semangat kebersamaan untuk menerangi kehidupan warga yang masih berjuang di kegelapan.
"Di Ramadhan yang suci ini, energi berbagi ini menjadi pemacu semangat kami untuk terus menyalakan harapan di seluruh pelosok negeri," tutur dia.
Karena, menurut Agus, listrik bukan hanya tentang terang, tapi juga tentang martabat, peluang, dan masa depan warga yang lebih baik lagi.
"Kami percaya, setiap cahaya yang dinyalakan hari ini adalah benih untuk masa depan yang lebih cerah. Inilah esensi light up the dream dengan memastikan tidak ada lagi rakyat Indonesia yang tertinggal dalam gelap,” ucap Agus.
Warga Kabupaten Deli Serdang Suryansyah mengatakan, dengan adanya listrik ini, keluarga dengan mudah melakukan aktivitas di rumah, terutama anak.
"Saya sering merasa merepotkan orang. Tapi hari ini, PLN memberikan kami kemandirian. Sekarang anak-anak saya bisa belajar tanpa rasa malu,” ucapnya.
Senada, warga Deli Serdang Dewi Sartika mengatakan, dengan adanya listrik ini bisa berjualan makanan dengan baik, karena selama ini listrik rumahnya tergantung kepada tetangga.