Tanjungbalai (ANTARA) - Pemkot Tanjung Balai menyatakan penyaluran Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi berat 3 kg atau tabung "melon" tepat sasaran serta relatif aman dan dijamin tersedia disaat Ramadhan hingga Lebaran 2025.
Hal itu diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Kabag Perekononian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kota Tanjung Balai, Haykal Akmal didampingi Analis Kebijakan Ahli Muda di Bagian Perekonomian dan SDA, Nurhasanah Lubis, Kamis.
Menurut Haykal, di Kota Tanjung Balai ada 6 (enam) Agen yakni PT. Anugerah Tetap Jaya, PT. Mas GAS Nusantara, PT. Selina Jaya Sempurna, PT. Sukses Teguh Gemilang, PT. Kurnia Anugerah Subur, dan PT. Lintas Ombak Energi.
"Enam Agen tersebut membawahi 192 pangkalan dengan kuota sebanyak 4.895 matrik ton (MT) per tahun untuk Kota Tanjung Balai. Sedangkan untuk pengecer disediakan 20 persen dari kuota yang diterima Pangkalan," kata Haykal di ruang kerjanya.
Haykal menambahkan, di November 2024 lalu over (kelebihan) sebesar 106 persen dari jatah 4.895 MT per tahun tersebut.
Sementara Analis Kebijakan Ahli Muda, Nurhasanah Lubis menjelaskan bahwa sesuai SK Gubsu tahun 2022, Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat Agen Rp15.000 per tabung 3kg dan Rp17.000 per tabung di tingkat Pangkalan.
Penyediaan atau pasokan LPG tabung 3kg tersebut sebanyak 150.000 hingga 160.000 tabung per bulan untuk enam Kecamatan se Kota Tanjung Balai.
Pertamana juga menerapkan metode pakultatif untuk mencegah kelangkaan ditengah meningkatnya kebutuhan masyarakat pada hari-hari besar seperti bulan Ramadhan dan Lebaran, serta Nataru.
"Untuk Ramadhan dan lebaran tahun ini, penyaluran LPG 3 kilogram di Tanjung Balai dipastikan aman dan tepat sasaran," kata Nurhasanah Lubis.
Ia menambahkan, jika ada warga yang menemukan penyimpangan gas bersubsidi tersebut segera melaporkan ke Aparat Penegak Hukum.