Simalungun (ANTARA) - PT Toba Pulp Lestari (TPL), Tbk mengajak kelompok masyarakat agar menempuh cara-cara damai sesuai mekanisme dan prosedur hukum dalam menyelesaikan permasalahan tanah konsesi.
Ajakan ini disampaikan manajemen PT TPL melalui Corporate Communication Head Salomo Sitohang, dalam rilis yang diterima, Kamis (30/1).
Disebutkan, sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat adat Ompu Ombak Siallagan kembali menerobos ke kawasan konsesi Sektor Aek Nauli, Rabu, 29 Januari 2025.
Akibatnya, operasional tahapan penanaman pohon eukaliptus di Kompartemen 017 Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun yang sudah memasuki daur ke enam terganggu.
Disebutkan, sebelum melakukan aktivitas operasional, TPL telah melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan terkait.
TPL menjalankan kegiatan operasional secara legal berdasarkan izin yang diperoleh dari pemerintah dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan baku jangka panjang.
Makanya pihak perusahaan menyesalkan sikap tidak koperatif sekelompok masyarakat, karena perusahaan mendorong pola-pola kemitraan dengan seluruh elemen masyarakat.
Disebutkan, TPL menerapkan kemitraan bersama kelompok masyarakat di beberapa lokasi di area konsesi, seperti di Nagahulambu dan Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.
Perusahaan juga secara proaktif mendukung masyarakat lokal melalui Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pengembangan bisnis kewirausahaan desa dan peningkatan sistem pertanian yang berkelanjutan.
Contoh nyata keberhasilan program ini, panen cabe sistem tumpang sari dengan tanaman eukaliptus yang diterapkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Dolok Parmonangan dan panen ubi kayu oleh KTH Saborang Mulana pada tahun 2024.
Melalui pendekatan ini, masyarakat setempat tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas lahan pertanian, tetapi juga mendapatkan pendampingan untuk mengoptimalkan hasil panen, membuka peluang pasar, dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Program ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberdayakan komunitas lokal agar lebih mandiri secara ekonomi dan memiliki keterampilan yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Ditegaskan, TPL berkomitmen mengedepankan dialog terbuka untuk solusi damai dengan masyarakat dalam menghadapi setiap tantangan isu sosial tanpa aksi yang dapat merugikan para pihak.