Medan (ANTARA) - Universitas Sumatera Utara (USU) terus melakukan berbagai upaya dan pembenahan sebagai langkah perguruan tinggi negeri tertua di Sumatra itu untuk menjadi universitas berkelas dunia.
"Pembenahan-pembenahan yang dilakukan tersebut tentunya membutuhkan dukungan dari semua sivitas akademika USU," kata Rektor USU Muryanto Amin di Medan, Jumat, pada acara pengukuhan tujuh guru besar tetap USU untuk berbagai disiplin ilmu.
Sebanyak tujuh guru besar yang dikukuhkan tersebut yakni Prof. Dr. Marpongahtun, Prof. Dr. Minto Supeno, Prof. dr. Rahayu Lubis, Prof. Dr. Nurman Achmad, Prof. Dr. Kiki Nurtjahja, Prof. Ir. Etti Sudaryati dan Prof. Dra. Nurmaini, MKM., Ph. D (FKM).
Ia mengatakan sejak 2021, USU berani mengikuti penilaian pemeringkatan internasional dengan mengisi berbagai data yang diwajibkan, sehingga tercatat sebagai salah satu universitas berkelas dunia.
USU juga terus melakukan usaha-usaha yang tidak biasa untuk mencapai 500 World Class University.
"Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan, poin penting alasan substantif bagi Universitas Sumatera Utara harus masuk sebagai salah satu universitas berkelas dunia," katanya.
Sejumlah poin penting tersebut di antaranya menumbuhkan iklim akademik dalam standar internasional.
Iklim akademik adalah suasana dari berbagai aktivitas di kampus yang ditandai oleh interaksi harmonis yang terbuka, bertanggung jawab, dan dilandasi moral/etika.
Interaksi yang harmonis menjalankan tugas layanan tri darma dengan dukungan infrastruktur kampus yang kuat sehingga menghasilkan produk akademik (lulusan, riset dan inovasi) yang dapat diperhitungkan masyarakat global.
Selain itu, menumbuhkembangkan dan menyebarkan role model yang bersumber dari kampus Universitas Sumatera Utara sebagai sumbangan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, membantu pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional melalui peran kampus yang menciptakan brand image of education tourism.
"Ketiga alasan substantif itu harus bisa kita lakukan dengan cara bergandengan tangan, saling membantu melaksanakan tugas tri darma, dan menghindari sekecil mungkin potensi perselisihan maupun konflik yang akan merugikan Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia," katanya.