Medan (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan, bahwa siap menggalakkan Gerakan Ayo Mengaji di sekolah wilayah setempat.
"Gerakan ini sebenarnya sudah kami laksanakan di Sumatera Utara beberapa tahun lalu," ucap Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Sumut Muksin Batubara, di Medan, Jumat.
Pihaknya melanjutkan, bahwa gerakan itu dimulai dari seluruh staf Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.
Kemudian, sudah disampaikan kepada guru-guru pendidikan agama Islam di sekolah melalui tuntas baca tulis Alquran yang diterapkan di tingkat SD, SMP, SMA maupun SMK.
Menurutnya, Gerakan Ayo Mengaji di sekolah ini merupakan langkah yang tepat dan cermat agar siswa di sekolah umum juga bergiat dalam membaca Alquran.
"Semoga Gerakan Ayo Mengaji ini meningkatkan semangat siswa rutin membaca Alquran, sehingga tidak ada lagi siswa yang tidak bisa membaca Alguran," ungkap Muksin.
Selain itu, Gerakan Ayo Mengaji ini adalah rangkaian empat komponen dalam pembelajaran Agama Islam di sekolah umum, yaitu Aqidah Akhlak, Alquran dan Hadits, Fiqh, serta Sejarah Kebudayaan Islam.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama untuk mengetahui pelaksanaan Gerakan Ayo Mengaji nantinya.
"Dari situ, kemudian kita membuat peta jalan dan strateginya, sehingga gerakan ini sesuai dengan tujuan," jelas Muksin.
Ketua Tim Kerja Pendidikan Agama Islam Menengah Atas Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Sumut Muhammad Asrul mengatakan, gerakan ini nantinya diterapkan guru-guru pendidikan Agama Islam.
Hal ini sejalan dengan school religious culture yang telah diluncurkan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama.
"Dalam pelaksanaannya nanti, kita bisa kolaborasi organisasi siswa seperti rohani Islam. Kemudian sebelum memberi mata pelajaran, wajib membaca Alquran terlebih dahulu," ucap Asrul.
Direktorat Pendidikan Agama Islam Kemenag akan menggalakkan Gerakan Ayo Mengaji di sekolah. Terobosan ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan keterbatasan literasi tuntas buta aksara Alquran.
Gerakan ini akan dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama lintas kementerian, yakni Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
"Kita semua sedang berjihad fisabilillah. Barangsiapa yang mengajarkan agama dan Alquran adalah berjihad. Siap atau tidak bapak dan ibu sekalian memberikan pengajaran kepada sekitar 40 juta peserta didik beragama Islam di seluruh jenjang pendidikan?," kata Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag M Munir, di Bogor, Jawa Barat, (21/11).