Medan (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menyebutkan 20 orang mengalami luka-luka akibat longsor di Desa Sembahe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Tercatat 20 orang luka-luka akibat longsor di Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang," ucap dia di Medan, Kamis.
Ia menyebut 20 korban luka-luka tersebut karena mengalami cedera, dan saat telah dirawat di RSUP H Adam Malik Medan.
Peristiwa longsor terjadi di jalur Kota Medan menuju Kota Berastagi, Kabupaten Karo, tepatnya di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sebanyak enam titik longsoran di kawasan itu, termasuk sekitar PDAM Tirtanadi, mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh total di jalur Medan menuju Berastagi pada Rabu (27/11).
"Sebagian besar dilaporkan sudah dalam kondisi membaik," kata dia.
Dia mengatakan informasi terakhir sebagian besar para korban luka-luka di RSUP H Adam Malik telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
"Tim medis bolehkan mereka menjalani rawat jalan karena luka yang mereka alami tergolong ringan," katanya.
Ia juga mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor selalu waspada dan segera mengungsi ke daerah yang aman.
"Mengungsi jika cuaca buruk atau tanda-tanda longsor mulai terlihat. Keamanan dan keselamatan warga menjadi prioritas utama kami," kata dia.
Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho mengatakan sesuai data curah hujan beberapa stasiun BMKG di Sumatera Utara, tercatat intensitas hujan pada kategori sedang hingga sangat lebat dengan durasi yang cukup lama.
"Analisis kondisi atmosfer, fase MJO (Madden Julian Oscillation) selama satu minggu terakhir berada pada fase 2 dan 3, didukung nilai IOD (Indian Ocean Dipole) pada fase negatif sebesar -0,73," katanya Rabu (27/11).
Selain itu, kata dia, ada juga pengaruh dari Monsun Asia membawa masa udara lembab dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia barat Sumatera Utara.
Analisis pola angin menunjukkan adanya konvergensi berupa belokan dan perlambatan angin terjadi tepat di wilayah Sumatera Utara.
Kondisi ini diperparah oleh dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 99B yang terpantau di perairan Samudra Hindia barat Sumatra.
"Faktor-faktor ini meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat serta durasi yang panjang hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara," katanya.