Medan (ANTARA) - Calon Gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi pernah meminta tolong agar dijumpakan menteri oleh Bobby Nasution saat menjadi Wali Kota Medan, dan Edy sebagai Gubernur Sumut 2018-2023.
Awalnya calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution meminta maaf karena saat menjadi Wali Kota Medan bisa langsung berkomunikasi dengan menteri, tanpa melalui gubenur Sumut.
"Baik Pak Edy, kalau tadi Pak Edy sampaikan pas saya jadi wali kota langsung ke menteri, mohon maaf. Kalau gitu pak, kalau saya melangkahi Pak Edy sebagai gubernur," kata Bobby saat debat publik ketiga Pilgub Sumut, di Medan, Rabu (13/11) malam.
Setelah itu, Bobby pun bertanya jika menjumpai Komisi II dan Komisi V DPR RI efektif untuk membawa program nasional ke Sumut, kenapa Edy meminta tolong dijumpakan dengan menteri.
"Tapi pak, mohon maaf sekali lagi pak. Seingat saya bapak juga pernah minta tolong saya untuk ketemu menteri pak, waktu saya jadi wali kota pak," kata dia.
"Mohon maaf sekali lagi karena kalau memang bapak anggap tadi efektif, kenapa bapak harus minta tolong wali kota juga pak untuk ketemu bicara program," ucapnya.
Meskipun demikian, Bobby mengaku tidak mempersoalkan hal itu karena tidak ada membawa kepentingan pribadi. Sebab saat itu Bobby membawa kepentingan masyarakat Medan, dan Edy membawa kepentingan masyarakat Sumut.
"Tapi nggak apa-apa pak, itu kita lakukan sama-sama tidak ada. Tidak ada kepentingan pribadi, tidak ada kepentingan Wali Kota Medan, tidak ada kepentingan Gubernur Sumatera Utara. Waktu itu yang kita sama-sama pahami adalah kepentingan masyarakat Sumatera Utara pak," ujarnya.
Sehingga Bobby mengaku ke depan bakal menjumpai menteri dan DPR RI bersama bupati dan wali kota se-Sumut jika terpilih nantinya.
"Makanya kalau memang ke depannya kami, Pak, kami akan pastikan, di sini ada calon-calon bupati, wali kota, se-Sumatera Utara kita nanti sama-sama jumpain menteri, kita sama-sama jumpain anggota DPR RI. Ini akan kita lakukan ke depannya," tutupnya.