Melalui keterampilan kita tekan peredaran narkoba di Sumut
Selasa, 23 Juli 2024 12:19 WIB 2395
Muhammad Raiza yang menjadi mentor pelatihan barista itu menilai kegiatan itu sebagai terobosan baru, sehingga dia bersemangat menularkan ilmunya kepada anak-anak muda agar tidak kembali ke pola hidup lama yang akrab dengan narkoba.
Demikian juga bagi anak muda yang belum pernah kenal dengan barang haram itu, sehingga tidak terperosok karena memiliki kegiatan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya.
Dengan demikian, maka kegiatan pelatihan itu merupakan langkah terobosan untuk pemutus rantai peredaran narkoba di wilayah itu.
Setelah pelatihan tersebut masih akan berlanjut dengan kerja sama, karena mentor dalam kegiatan itu juga akan mendukung penyiapan bahan baku kopi sehingga para peserta dapat terus meningkatkan keterampilannya dalam mengolah dan meramu minum kopi yang kini banyak digemari semua kalangan di berbagai daerah dan dunia.
Pada kegiatan pelatihan keterampilan itu, BNN memprioritaskan tujuh daerah sebagai lokasi pembinaan keterampilan untuk mencegah peredaran narkoba di masyarakat.
Inspektur Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Irjen Pol Wahyono mengemukakan tujuh wilayah yang menjadi prioritas pencegahan, dengan pola soft power approach itu adalah Sumatera Utara, Aceh, Palembang, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau dan Palembang.
Kegiatan oleh BNN itu berupa bimbingan teknis, pelatihan keterampilan hidup dan lainnya, yang dikhususkan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat, khususnya yang rawan menjadi tempat peredaran narkoba.
Dengan memiliki keterampilan hidup dari pelatihan itu, maka lingkungan yang terindikasi rawan peredaran narkoba memiliki daya cegah dan daya tangkal terhadap ancaman bahaya obat terlarang tersebut.
Untuk kegiatan pelatihan di Kota Medan diikuti oleh 365 orang yang terdiri dari mantan penyalahguna narkoba maupun masyarakat yang tinggal di daerah rawan peredaran narkoba.