Lubuk Pakam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Sumatera Utara, terus berupaya meningkatkan tenaga pengelola perpustakaan yang ada di daerah itu agar mampu menjalankan tata kelola perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemkab Deli Serdang Mukti Ali Harahap di Lubuk Pakam, Jumat, mengatakan saat ini terdapat 1.140 perpustakaan di Deli Serdang yang tersebar pada lembaga-lembaga pendidikan, pemerintahan baik di kecamatan maupun desa, dan lainnya.
Namun, kata dia, salah satu yang menjadi persoalan adalah pengelolaan perpustakaan tersebut belum terkoordinir dan bersinergi dengan baik.
"Demikian juga standar pengelolaan perpustakaan juga belum menjadi pedoman yang mutlak untuk kita dilaksanakan, padahal perpustakaan ini menjadi salah satu elemen dalam penilaian indeks pembangunan literasi masyarakat," katanya.
Atas dasar itu pihaknya menggelar Sosialisasi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP) yang diikuti 50 peserta dari tenaga pengelola perpustakaan.
Sosialisasi tersebut, lanjut dia, bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga perpustakaan dalam mengelola perpustakaan, khususnya perpustakaan yang ada di sekolah.
"Yang juga cukup penting adalah bagaimana perpustakaan bisa diciptakan sebagai wahana belajar mandiri yang lebih baik, nyaman, selayaknya area rekreasi atau tujuan wisata ilmu, dan menggalakkan gerakan nasional gemar membaca melalui pemberdayaan perpustakaan baik lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun pemerintah," katanya.
Sementara Sekda Deli Serdang Timur Tumanggor menyebutkan sistem perpustakaan, khususnya di sekolah, harus mengembangkan perpustakaan digital guna membantu siswa mendapatkan sumber bacaan yang relevan secara daring.
Pengelola perpustakaan, kata dia, harus menyadari perlunya mengikuti perubahan zaman pada era digital dengan mengubah perpustakaan konvensional menjadi perpustakaan modern.
"Saya titip anak-anak kita agar mereka mau serta bisa meningkatkan minat baca mereka, karena mereka lebih memilih melihat gadget daripada buku. Bagaimana caranya agar perpustakaan ini bisa mengikuti zaman dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, jangan sampai ketinggalan zaman," katanya.