Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menyatakan, terdapat 1.650 hektare rawa di wilayahnya yang tengah menjalani optimasi lahan untuk dijadikan sawah.
"Itu tahap pertama. Sebanyak 1.650 hektare rawa tersebut tersebar di 11 kabupaten," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Muhammad Juwaini, di Medan, Senin.
Juwaini menjabarkan optimasi lahan rawa itu dilakukan di Kabupaten Asahan dengan luas 200 hektare, lalu Labuhanbatu 300 hektare, Labuhanbatu Utara 100 hektare, Langkat 200 hektare dan Mandailing Natal 100 hektare.
Kemudian ada di Kabupaten Nias Selatan 200 hektare, Nias Utara 150 hektare, Tapanuli Selatan 100 hektare, Tapanuli Tengah 100 hektare, Serdang Bedagai 100 hektare dan Batubara 100 hektare.
"Semuanya dikerjakan sejak Maret lalu. Kami menargetkan selesai dalam beberapa hari ke depan sehingga dapat ditanami," kata Juwaini.
Ia melanjutkan, nantinya setelah optimasi lahan tahap pertama tuntas dilakukan, akan dilanjutkan ke tahap kedua.
Menurut Juwaini, pada tahap kedua, rencananya akan dilakukan pengalihan sekitar 30 ribu hektare rawa menjadi sawah di Sumut.
"Pendanaan berasal dari Kementerian Pertanian," kata dia.
Adapun optimasi lahan di Sumut sebelumnya sudah didahului dengan survei investigasi desain (SID). Nantinya akan ada beberapa pembangunan lain seperti infrastruktur perairan.
Pengoptimalan lahan rawa menjadi program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan sebagai upaya meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, program Kementerian Pertanian tersebut membuat luasan tanam padi secara nasional pada Desember 2023 sudah melebihi target bulanan yaitu 1,5 juta hektare. Angka tersebut meningkat pada musim tanam Januari 2024 yang mencapai 1,7 juta hektare.