Medan (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi menyatakan, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) saat libur Lebaran 2024 kondusif.
"Selama 14 hari, pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2024 di Sumut pada kamtibmas berjalan aman dan lancar," ujar Irjen Agung di Medan, Rabu.
Dia melanjutkan begitu juga arus mudik maupun arus balik Lebaran, serta objek pariwisata di wilayah ini berjalan aman dan lancar.
"Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat terciptanya situasi kamtibmas selama libur Lebaran berjalan kondusif, juga perjalanan mudik dirasakan sangat aman, nyaman dan ceria," kata Agung.
Kapolda Sumut menambahkan, pihaknya bersama jajaran dibantu Kodam I Bukit Barisan serta pemerintah daerah tetap melanjutkan pengamanan dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).
"Walaupun Operasi Ketupat Toba 2024 telah selesai digelar, Polda Sumut tetap melanjutkan pengamanan dengan kegiatan KRYD rutin yang mengingat masih ada masyarakat yang libur lebaran," tutur Agung.
Tahun ini, Polda Sumut mengerahkan 12.092 personel gabungan dalam Operasi Ketupat Toba 2024 untuk pengamanan Lebaran 2024.
Personel gabungan itu terdiri atas TNI/Polri bersama pemerintah daerah untuk pengamanan Lebaran. Pihaknya juga menyiapkan 89 pos pengamanan, 68 pos pelayanan, 102 pos terpadu, penjagaan 22 objek terminal, 18 stasiun kereta api, 16 pelabuhan, 6 bandara, 190 pusat belanja, 2.670 masjid, dan 242 tempat wisata.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Agustinus mengatakan puncak arus balik mudik di provinsi setempat sudah terlewati dengan lancar, aman.
"Puncak arus mudik yang terjadi pada H+2, H+3 Lebaran atau Sabtu-Minggu sudah terlewati. Secara keseluruhan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang menghambat," ujar Agustinus.
Dia mengatakan untuk bus angkutan jalan di terminal, kata dia, tercatat hingga H+3 Lebaran sebanyak 49.039 penumpang atau mengalami penurunan 4,96 persen jika dibandingkan tahun lalu.
"Jumlah bus antarkota antarprovinsi dan angkutan antarkota dalam provinsi sebanyak 3.807 unit atau mengalami kenaikan 7,24 persen," jelasnya.