Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu Axl Roeroe dalam laporan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan letusan itu terjadi pukul 18:19 WIT.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," kata Roeroe.
Erupsi itu memiliki amplitudo maksimum sebesar 28 milimeter dan durasi lebih kurang 3 menit 7 detik.
Roeroe menuturkan surat dentuman dan gemuruh yang timbul akibat letusan terdengar hingga ke Pos Pengamatan Gunung Ibu.
Dia mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu ke puncak Gunung Ibu dan selalu berkoordinasi dengan pos pengamatan gunung api setempat.
Gunung Ibu berada pada status Level II atau Waspada dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunung berapi tersebut agar tidak beraktivitas di dalam radius dua kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
Gunung Ibu merupakan gunung api bertipe stratovolcano yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut terletak di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Puncak gunung merupakan kawah vulkanik. Pusat kawah memiliki lebar 1 kilometer dan kedalaman 400 meter, sedangkan bagian luar memiliki lebar 1,2 kilometer.
Berdasarkan data PVMBG, pada tahun 2023 Gunung Ibu adalah gunung api paling aktif kedua di Indonesia dengan jumlah erupsi mencapai 21.100 kali.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Ibu di Maluku erupsi, lontarkan abu vulkanik 2,5 kilometer