Langkat (ANTARA) - Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy melalui Sekretaris Daerah Amril menyampaikan kemiskinan ekstrim di daerah ini Tahun 2022 yang lalu sebanyak 22.000 orang atau 2,08 persen dari jumlah penduduk yang ada.
Hal itu disampaikan Amril saat menjadi pembina upacara gabungan ASN di Lingkungan Pemkab Langkat, Senin (4/3).
Amril menyampaikan kemiskinan ekstrim di definisikan sebagai mereka yang hidup di bawah pendapatan US$ 1,9 Purchase Parity Power per hari (World Bank) atau setara dengan daya beli maksimal Rp 351.957,00 perkapita per bulan.
Maka menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di mana target nasional kemiskinan ekstrim tahun 2024 adalah sebesar 0 persen hal itu juga berdasarkan data P3KE Kementerian Koordinator Bidang Pembinaan Manusia dan Kebudayaan, katanya.
"Alhamdulillah dengan komitmen kerja keras semua pihak pada Tahun 2023 yang lalu Kabupaten Langkat menerima Insentif Fiskal Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 5,6 miliar. Namun kita jangan merasa berpuas hati sebab waktu kita hanya tersisa satu tahun lagi," ucapnya.
"Di mana kita harus menjaga trend penurunan ini hingga target nasional dapat tercapai," sambungnya.
Untuk itu diminta kepada seluruh perangkat daerah, camat, kepala desa untuk menyusun program dan kegiatan serta keberpihakan anggaran untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim.
"Saya minta agar konsisten tetap terjaga terutama dalam melaksanakan strategi pengurangan beban penanggulangan beban masyarakat," ucapnya.
"Peningkatan pendapatan berkelanjutan kelompok masyarakat miskin ekstrem, serta penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan kiranya dapat dilakukan konvergensi program dan anggaran melalui penyusunan APBN APBD dan APBDS" tambahnya.
Amril pada kesempatan itu mengajak seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan yang hadir untuk berkolaborasi dan meningkatkan sinergitas dalam menyamakan persepsi untuk pemberdayaan masyarakat.
"Dengan mengedepankan aspek pertumbuhan, keadilan sosial, dan keterjangkauan agar menjadi perhatian kita bersama untuk penurunan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Langkat," harapnya.