Medan (ANTARA) - Demi meningkatkan kualitas UMKM di wilayahnya, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumatera Utara memitrakan UMKM dan usaha besar melalui kegiatan "Sumut Linkpreneur 2024" yang digelar di Medan, Senin (26/2).
"Salah satu strategi untuk menumbuhkan dan menaikkelaskan UMKM adalah dengan bermitra," ujar Kepala Diskop UKM Sumut Naslindo Sirait di Medan, Kamis.
Naslindo menekankan, kemitraan akan membuat UMKM mendapatkan kepastian pasar dan masuk ke dalam rantai pasok perusahaan besar.
Dengan begitu, ia yakin UMKM dan perusahaan besar dapat tumbuh bersama-sama. Perusahaan besar bisa mendapatkan sokongan dalam aktivitas bisnisnya, sementara UMKM bisa memproduksi sesuatu yang dibutuhkan usaha tersebut.
"Untuk dapat bermitra, perlu ada kepercayaan dan kesepahaman. Dengan kemitraan itu, praktik monopoli atau penguasaan sektor hulu hingga hilir oleh perusahaan besar tidak terjadi. Monopoli ini berbahaya terutama ketika kita diserang krisis," kata Naslindo.
Dia melanjutkan, demi memudahkan kemitraan itu terjadi, Diskop UKM menyediakan media selain pertemuan seperti "Sumut Linkpreneur" yaitu dengan aplikasi "Simitra" atau "Informasi Kemitraan UMKM Sumut".
Simitra, Naslindo melanjutkan, memberikan fasilitas bagi UMKM dan perusahaan besar bersua untuk selanjutnya menjalin kerja sama.
"Di sana, UMKM bisa berpromosi produknya sehingga perusahaan besar dapat melihat, 'Oh, ternyata ada UMKM yang menyediakan ini'. Mereka pun bisa menjalin kontak lebih lanjut," tutur Naslindo.
Terkait "Sumut Linkpreneur", Naslindo menyebut kegiatan itu memiliki beberapa tujuan yaitu membangun jaringan kemitraan UMKM dan pelaku usaha besar, menyediakan media komunikasi dan kolaborasi, meningkatkan skala usaha UMKM serta menambah daya saing juga akses pasar UMKM.
Dalam acara tersebut, Diskop UKM Sumut bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) wilayah Sumut.
Di Sumut, pemerintah provinsi mencatat pada tahun 2023, dari 1.166.918 pelaku usaha di wilayahnya, sebanyak 98,87 persennya atau 1.153.758 pengusaha bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.