Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menyatakan, panen padi di wilayahnya terjadi setiap bulan secara bergantian di berbagai kabupaten dan kota.
"Panennya bergantian, jadi kecenderungannya bukan panen raya," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di kantornya, Medan, Senin.
Dia menyebut, hal itulah yang membuat produksi beras di Sumut terjaga dan surplus setiap tahun.
Pada tahun 2023, Sumut mampu memproduksi 2.539.378 ton beras atau surplus 451.556 ton karena kebutuhan 2.087.822 ton. Pada periode yang sama, Sumut dapat menghasilkan 3.986.465 ton gabah kering giling (GKG).
Pada tahun 2024, realisasi luas panen bulan Januari mencapai 68.587 hektare dengan produksi 364.947 ton GKG yang menghasilkan 232.471 ton beras. Panen itu datang dari penanaman yang dilakukan tiga bulan sebelumnya.
Setiap bulan, Pemprov Sumut memperkirakan ada lebih dari 47.752-91.955 hektare lahan yang panen padi.
Sementara pada 2024, produksi beras ditargetkan 2.648.660 ton, GKG 4.158.022 ton dan 790.839 hektare luas panen.
Untuk mendapatkan target tersebut, Juwaini menegaskan akan berupaya maksimal termasuk dengan memanfaatkan dengan optimal bantuan dari pemerintah pusat melalui APBN dan APBD.
Kementerian Pertanian memberikan bantuan Rp530,86 miliar kepada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara.
Dana itu di antaranya digunakan untuk penyediaan bantuan benih padi (Rp23,94 miliar), benih padi biofortifikasi (Rp5,23 miliar), benih jagung (Rp162,21 miliar).
"Kemudian ada pula alokasi APBD sekitar Rp100 miliar," tutur Juwaini.
Pemprov: Panen padi di Sumut terjadi setiap bulan
Senin, 12 Februari 2024 23:19 WIB 1819