Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengajak para akademisi bersinergi menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, dan setara antara anak perempuan dan anak laki-laki.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengajak para akademisi bersinergi menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, dan setara antara anak perempuan dan anak laki-laki.
"Sumber daya yang paling berharga bagi suatu bangsa bukanlah tambang atau minyak bumi, tetapi sumber daya manusia yang berkualitas," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan, di Jakarta, Rabu, terkait peringatan HUT ke-71 Yayasan Dwijendra di Denpasar, Bali.
Menurut dia, investasi terpenting adalah memberikan pendampingan atas pendidikan kepada anak-anak baik anak laki laki maupun perempuan yang merupakan generasi penerus bangsa.
Kementerian PPPA, lanjutnya, telah melakukan berbagai upaya terkait isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan lima arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Bintang Puspayoga mengatakan pentingnya peran masyarakat, termasuk akademisi, dalam menuntaskan arahan Presiden RI tersebut.
Adapun lima arahan Presiden RI tersebut antara lain peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan berperspektif gender, peningkatan peran ibu/keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, kemudian penurunan pekerja anak, serta pencegahan perkawinan anak,”
"Seluruh pihak harus hadir mewujudkan mimpi perempuan dan anak Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan berkomitmen Yayasan Dwijendra di usia ke-71 untuk menjaga alam, masyarakat, dan budaya, khususnya di Bali," katanya.
Sementara I Nyoman Satia Negara selaku Ketua Pengurus Yayasan Dwijendra menyambut baik ajakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, hingga sivitas akademik.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan filosofi budaya Bali yang dijunjung oleh Yayasan Dwijendra yaitu Tri Hita Karana.
"Filosofi ini masih sangat relevan untuk semakin dimaknai dan diwujudkan oleh kita bersama yaitu pemerintah, masyarakat, dan stakeholders lainnya juga menjaga keberlanjutan pembangunan untuk generasi berikutnya," tutur I Nyoman Satia Negara.