Jakarta (ANTARA) - Hasil riset World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) 2023 mencatat daya saing digital Indonesia naik ke posisi 45 dunia.
Riset yang dilakukan oleh International Institute for Management Development (IMD) asal Swiss ini menyebut, daya saing digital Indonesia naik enam peringkat dari posisi 51 dunia pada 2022. Bahkan dalam lima tahun terakhir, daya saing digital Indonesia terus naik hingga 11 peringkat.
"Pada 2019, Indonesia ada di posisi ke-56 dan kini naik ke posisi 45 dunia. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan transformasi digital yang signifikan. Kami harap laporan ini dapat membantu Indonesia mempercepat strategi digitalisasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan pada 2024," kata Direktur IMD World Competitiveness Center Professor Arturo Bris dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
IMD menilai ada dua faktor utama yang berhasil mendongkrak daya saing digital Indonesia. Pertama, pertumbuhan investasi yang agresif berhasil mendongkrak kesiapan digital Indonesia, terutama dari sektor telekomunikasi, perbankan, dan venture capital.
Kedua, pertumbuhan para entrepreneur teknologi turut menyokong kesiapan teknologi Indonesia di masa depan. Namun terdapat dua faktor yang menghambat peningkatan daya saing digital Indonesia.
Bris mengatakan, hal pertama adalah terkait dengan pendidikan dan pelatihan. Kemudian, kurangnya riset dan pengembangan teknologi.