Medan (ANTARA) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Utara menyatakan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari wilayah ini ke luar negeri mencapai 11.050 orang selama tahun 2023.
"Jumlah ini melebihi target dari 10.000 orang," kata Kepala BP3MI Sumatera Utara Harold Hamonangan di Medan, Jumat.
Harold menjelaskan, rata-tata yang bekerja di luar negeri seperti di Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan negara lain-lain, yang didominasi bekerja di sektor kilang pabrik, restoran, manufaktur, dan lainnya.
"Sementara untuk Jepang karena ada G to G itu, PMI yang bekerja di sektor perawat," katanya.
Setidaknya 215 kandidat tersebut berasal dari berbagai lembaga pendidikan, di antaranya Institut Kesehatan Deli Husada 82 kandidat, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam 76 kandidat, Stikes Baru Humbanghasundutan 20 kandidat, dan lain-lain.
"Untuk ke depan program G to G ke Korea, Jepang, dan Jerman. Ada juga kerja sama dengan Arab Saudi dan Taiwan," kata Harold.
Menurutnya, kerja sama ini untuk mencapai target 2024 dari pusat sebanyak 20.000 PMI, walaupun nantinya disesuaikan dengan negara yang membuka lowongan kerja tersebut.
"Kami juga sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bekerja sama dengan pemerintah setempat, agar bekerja secara resmi," kata Harold.
Sebab, katanya, dengan bekerja secara resmi di luar negeri maka membuat pekerja tersebut menjadi nyaman dan terlindungi oleh pemerintah.
"Selain itu, calon PMI bukan hanya diberikan keilmuan terkait sektor pekerjaan, melainkan juga bahasa negara yang akan ditempati tersebut," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP3MI: Penempatan PMI dari Sumut capai 11.050 orang selama 2023