Tanjungbalai (ANTARA) - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) atau hari jadi Kota Tanjung Balai ke 403 yang jatuh pada hari ini Rabu diisi acara upah-upah kepada Wali Kota H.Waris Tholib dan Ketua TP PKK Hj.Fatiah Waris, bertempat di Balai Ujung Tanjung.
Selain dari unsur Fokopimda setempat, upah-upah kepada Waris dan Fatiah selaku "Raja dan Permaisuri" Kota Kerang tersebut turut diberikan Sultan Asahan ke XIII Muhammad Iqbal Alvinananda ibni H.Tengku Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmadsjah, , serta kaum kerabat Kesultanan Asahan, Rabu (27/12).
Menurut Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABMI) Kota Tanjung Balai Hj.Delima, masyarakat Melayu memiliki budaya yang begitu beragam.
Salah satunya, tradisi upah-upah yang merupakan kegiatan mengembalikan semangat dalam diri seseorang atau beberapa orang melalui lantunan kata pemberi semangat dan nasihat.
"Upah-upah juga merupakan ungkapan kasih sayang seseorang kepada orang yang diupah-upah. Hari ini kita mengupah-upah Wali Kota bersama Ibu. Semoga mereka tetap semangat dalam memimpin Kota ini," kata Delima.
Sebelum pelaksanaan upah-upah kata Delima, juga dilaksanakan acara makan bajambar dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan yang biasa dilakukan masyarakat Melayu dalam hari-hari besar atau acara tertentu.
Prosesi makan bajambar dimaknai sebagai budaya Melayu yang harus dilestarikan, karena mengandung unsur mendidik serta nilai kekeluargaan.
Bagi masyarakat Tanjung Balai yang dikenal sebagai rumpun/puak Melayu, tradisi makan bajambar ini kerap digelar saat masyarakat tengah menggelar upacara adat, merayakan hari besar keagamaan ataupun saat menggelar syukuran.
"Filosofi makan bajambar ini kita diajarkan untuk saling berbagi lewat makanan. Kebersamaan harus lebih diutamakan dibandingkan mengikuti ego, jadi jangan tampak rakus saat makan dan perhatikan orang lain," ujar Delima.