Berdasarkan informasi, banjir bandang dan longsor yang melanda Desa Simangulampe, Baktiraja, Kabupaten Humbang Husundutan, terjadi Jumat malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Budiono mengatakan saat ini proses pencarian dibagi menjadi empat bagian SAR Rescue Unit atau SRU yang melibatkan pemangku kebijakan terkait yang ada di wilayah ini.
"Pencarian terbagi atas SRU I darat untuk menyisir di sekitar LKP fokus pada titik2 yang dicurigai, SRU II Mencari korban dengan menggunakan alat-alat berat sekalian membuka akses jalan Muara-Tipang, SRU III menyisir di sekitar Danau Toba dengan menggunakan LCR milik BPBD Kab Humbang Hasundutan yang diduga adanya korban, SRU IV Scouting darat di sekitar tepi Danau Toba, namun hingga siang ini korban belum diketemukan," kata Budiono.
Dalam upaya memaksimalkan operasi pencarian, kata dia, tim gabungan dibantu Basarnas Pusat yang menurunkan sebanyak 18 orang personel elit yang dimiliki yakni BSG (Basarnas Spesial Group).
"Tim dari BSG tersebut telah tiba di lokasi dan kita berharap dengan adanya tambahan personel yang memiliki kualifikasi khusus tersebut dapat membantu untuk mempercepat penemuan korban," ujarnya.
Tim gabungan menurunkan beberapa peralatan mountaineering guna memaksimalkan proses pencarian karena material bebatuan yang terbawa banjir dan longsor cukup menyulitkan petugas mencari korban.
Tim gabungan juga mengerahkan satu unit drone yang dilengkapi teknologi pembaca suhu untuk melakukan pencarian melalui udara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SAR gabungan temukan satu korban banjir bandang Humbang Hasundutan