Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu menyatakan, pihaknya mendapatkan alokasi sekitar 3.000 ton beras impor dari Kamboja.
"Beras itu akan datang bertahap sampai akhir tahun," ujar Arif kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Dia melanjutkan, beras dari Kamboja akan mengokohkan stok cadangan beras pemerintah di Sumatera Utara sampai akhir tahun 2023.
Beras tersebut digabung dengan beras impor lain yang datang dari Thailand, Myanmar, Vietnam dan Pakistan.
"Beras tersebut akan memperkuat stok beras di Sumut," kata Arif.
Adapun beras impor dari Kamboja pertama kali tiba di Indonesia pada Kamis (2/11) di Semarang, Jawa Tengah, sebanyak 3.500 ton.Hingga akhir tahun 2023, Arif mengutarakan, Sumut akan mendapatkan lebih dari 45 ribu ton beras impor.
Rinciannya, Arif menjabarkan, dari Myanmar akan tiba 25 ribuan ton beras, Kamboja tiga ribuan ton, Pakistan 7.500 ton beras, Thailand tujuh ribu ton dan Vietnam sekitar enam ribu ton.
Dengan demikian, nantinya akan ada lebih 75 ribu ton beras di Sumut lantaran hingga Kamis (2/11) masih tersedia kurang lebih 30 ribu ton beras di gudang-gudang Bulog.
"Beras itu nantinya untuk persiapan libur Natal, penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan beras yang rencananya diberikan kembali pada Desember 2023, melanjutkan program pada September sampai November 2023," tutur Arif.
Dia memperkirakan, bantuan pangan beras di Sumut akan menghabiskan sekitar 30 ribu beras hingga tahun 2023 selesai.
"Artinya masih akan ada 30 ribu-40 ribu ton beras tersisa sampai awal tahun 2024," ujar Arif.