"Parahnya lagi, jika gejala awal itu diabaikan dan kita terus menggunakan gadget dengan posisi yang salah dan dalam durasi waktu yang lama, maka yang terjadi adalah kematian saraf," sebutnya.
Untuk itu, Ridha meminta seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda untuk memahami serta membatasi penggunaan gawai.
"Kematian saraf ini jauh lebih berbahaya dan berujung cacat dengan gejala yang dialami adalah kelumpuhan pada tangan dan kaki dan yang lainnya," sebutnya.
Selain itu, ia juga mengajak generasi muda mempersiapkan diri untuk menyambut bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia.
"Kita dalam situasi bonus demografi ini harus dimanfaatkan agar Indonesia bisa masuk jajaran lima besar dunia jika generasi yang tumbuh adalah generasi berkualitas, yakni sehat fisik, pintar dan bermoral yang baik. Tapi sebaliknya, jika generasi yang tumbuh karena perilaku salah terutama dalam penggunaan gadget maka yang terjadi adalah bencana demografi," ujarnya.