Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut pemerintah kota berupaya melakukan percepatan penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC) di daerah ini.
"Guna mempermudah penanganan sekaligus pencegahan penyakit TBC, kita siapkan data 'by name' dan 'by address' siapa saja warga terjangkit penyakit ini," ucap Bobby di Medan, Rabu.
Penyakit TBC disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan sesak napas disertai batuk kronis.
Bakteri ini bisa menyebar ketika seseorang menghirup droplet atau percikan ludah ketika penderita batuk, berbicara, bersin, tertawa dan bernyanyi.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan pada 2022 menunjukkan jumlah kasus TBC positif di Kota Medan mencapai 10.316 orang, di antaranya pada anak usia 0-14 tahun yang mencapai 789 orang.
"Kita minta warga Kota Medan cegah TBC dengan pola hidup sehat," ujar Bobby saat menerima kunjungan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr Imran Pambudi.
Wali kota menekankan dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi bersama dalam penanganan penyakit TBC yang menyerang berbagai organ tubuh, salah satunya paru-paru.
"Ayo, mari kita bersama-sama berkolaborasi guna mempercepat penanggulangan penyakit TBC," ungkap Bobby.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr Imran Pambudi menyampaikan TBC merupakan penyakit yang sudah sejak lama ada.
Namun penyakit ini tidak kunjung usai hingga kini. Bahkan sepertiga kasus TBC di Sumatera Utara ada di Kota Medan.
"Kita berharap pak wali kota membuat kebijakan agar orang-orang yang terjangkit TBC ini sadar, dan mau memeriksakan dirinya agar tidak menularkan kepada orang lain," ujarnya.
Pihaknya juga berharap Pemkot Medan dapat berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam menangani kasus TBC, sehingga menjadi contoh bagi daerah lainnya.