“Saya harap tujuan baik ini bisa mendapatkan dukungan penuh dari perguruan tinggi untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk bisa bergabung, mendaftar, dan mengabdi,” katanya.
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek, Beny Bandanadjaja menjelaskan program Kampus Mengajar mampu menghadirkan metode pembelajaran baru bagi siswa vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Beny mengatakan mahasiswa vokasi bisa membagikan pengalaman serta pengetahuannya dalam aspek penguatan literasi digital dan membantu melatih kepemimpinan serta komunikasi peserta didik di SMK melalui kolaborasi bersama para guru.
Sementara itu, Kampus Mengajar angkatan ke-7 mulai dibuka pada 1 November 2023, dan membuka kesempatan untuk 30.000 mahasiswa yang terpilih.
Nantinya, para pendaftar mengikuti berbagai rangkaian seleksi sebelum akhirnya bisa diterjunkan ke 3.000 target Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek: 112 ribu mahasiswa terlibat dalam Kampus Mengajar