"Ustaz juga akan berdakwah dan menjembatani dengan tokoh-tokoh agama di wilayah yang menjadi atensi dan eskalasi tinggi terkait kerawanan dalam rangkaian Pemilu 2024," kata Asep.
Dengan upaya yang dilakukan Polri ini, Asep berharap masyarakat Indonesia menjaga persatuan dan kesatuan, kendati berbeda pilihan dalam Pemilu 2024.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, kata dia, Polri menggelar Operasi Mantap Brata 2023-2024 yang rencananya berlangsung selama 222 hari melibatkan 434.197 personel kepolisian.
Operasi kepolisian tentang pengamanan Pemilu 2024 yang dilaksanakan Mabes Polri dan satuan kewilayahan ini, katanya, didukung TNI, instansi terkait, dan mitra Polri.
Pelaksanaan operasi dimulai dari tahap pendaftaran dan penetapan calon presiden serta calon wakil presiden, kampanye, masa tenang, pemungutan suara, perhitungan suara, penetapan hasil pemilu, pengucapan sumpah janji anggota DPR, DPD dan DPRD serta pengucapan sumpah janji presiden dan wakil presiden.
Pola operasi pemeliharaan keamanan mengedepankan kegiatan preemtif, preventif didukung kegiatan penegakan hukum, humanis, serta bantuan operasi sehingga terwujud situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah kesatuan RI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polri gandeng ulama sebagai "cooling system" jelang Pemilu 2024