“Bukan di zaman saya membebaskan lahannya, bukan di zaman saya membuat perencanaan, gambar, walaupun di masa saya, diperbaiki gambarnya. Gambar besar Islamic Center sudah ada belasan tahun lalu, tapi mungkin karena kemarin inginnya 43 hektar dan sampai di zaman saya baru terbebaskan 22 hektar, yang berani memulai nggak ada. Jadi, saya putuskan untuk memulai pembangunan fisik setelah mendapat persetujuan dari para orang tua, organisasi-organisasi Islam,” ungkapnya.
Ia mengatakan sekarang pembangunan fisik sudah berlangsung dan diharapkan tahun depan bisa selesai. Pekerjaan rumah berikutnya adalah pembangunan non fisik. Menurut dia, pembangunan fisik memerlukan uang dan keberanian, sementara yang berat adalah bangunan non fisiknya.
“PR (pekerjaan rumah) kita adalah bagaimana Islamic Center ini yang telah kita bangun fisiknya megah, mewah bisa memberi manfaat dan kegiatan di dalamnya menjadikan peradaban Islam di Medan hidup kembali,” sebutnya.
Acara malam itu berlangsung berlangsung penuh keakraban. Selain diisi dengan acara makan malam bersama, Wali Kota Medan juga memberikan tali asih kepada para peserta Kafilah Medan yang menjadi juara pada STQH ke-18 Sumut Tahun 2023.