Disebutkan, sport medicine merupakan bagian dari kedokteran olahraga yang menangani tentang pencegahan, evaluasi, pelatihan, dan rehabilitasi cedera pada atlet sehingga bisa kembali lagi beraktivitas seperti latihan dan bertanding. "Istilahnya ada dokter tim yang khusus menangani atlet," sebut Hasrul.
Sports Physiology membahas tentang perubahan-perubahan tubuh seperti perubahan peningkatan atau kemunduran performa atlet hasil dari program latihan dan biasanya bidang ini berhubungan dengan ilmu faal olahraga.
Kemudian Sports Biomechanics berhubungan dengan teknik gerak manusia ketika berolahraga hasil dari energi atau tenaga otot (internal) dan bantuan faktor luar (eksternal) untuk menghasilkan teknik gerak yang baik dan benar, dan mampu menganalisis teknik yang efektif dan efisien serta terhindar dari cedera otot dan sendi.
Sedangkan Sports Psychology merupakan ilmu mempelajari perilaku, sikap, ataupun karakter yang dimiliki oleh setiap individu atlet baik sebelum berolahraga maupun dalam proses berolahraga. Tidak hanya itu ilmu ini juga menganalisis suasana hati (mood) individu atlet tersebut.
"Dengan kata lain, bahwa berlatih secara teratur dapat memiliki kondisi fisik yang baik sehingga secara ilmu psikologi dapat berpengaruh terhadap kualitas kepribadian yang baik atau positif," paparnya.
Hasrul menyebutkan, olahraga juga perlu sports nutrition yang memiliki peran penting dalam meningkatkan performa atlet. Atlet harus benar-benar memiliki gizi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan.
"Sementara Sports Intelligence berkaitan dengan pola pikir. Sports Intelligence dapat mengetahui para atlet bisa berprestasi di tingkat nasional maupun dunia," katanya.