Medan (ANTARA) - Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Lotu dan Afulu di Kabupaten Nias Utara merupakan milik pemerintah kabupaten setempat.
"Kami hanya ikut membuat perencanaan dan sebagai operator yang mengoperasikannya," ujar Kabir kepada ANTARA di Medan, Minggu.
Dia melanjutkan, SPAM IKK Lotu dan Afulu menjadi milik daerah lantaran pembangunannya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah kabupaten, Kabir menambahkan, adalah pihak yang mengusulkan anggaran kepada pemerintah pusat.
Adapun pembangunan jaringan perpipaan dan bangunan pendukung SPAM IKK Lotu dibiayai dari APBN dengan nilai Rp27 miliar, sementara pembangunan SPAM IKK Afulu memerlukan dana APBN senilai Rp22 miliar.
Proyek SPAM Lotu sendiri sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2023.
Menurut Kabir Bedi, karena berstatus SPAM IKK, SPAM Lotu dan Afulu tidak memiliki kapasitas debit air yang besar, hanya berkisar 40 liter per detik.
Hal itu membuat cakupan layanan SPAM tersebut terbatas sehingga mesti ada skala prioritas.
"Harus dicari wilayah mana yang mendukung perekonomian atau kawasan industri, pariwisata. Itu yang utamanya dilayani," kata Kabir.
Perumda Tirtanadi menjalani kerja sama operasi (KSO) terkait SPAM dengan Kabupaten Nias Utara melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Medan, 30 Mei 2023.
Ketika itu, penekenan dilakukan Dirut Perumda Tirtanadi Kabir Bedi dan Bupati Kabupaten Nias Utara Amizaro Waruwu.
Dalam acara tersebut, Kabir Bedi menyebut bahwa KSO itu merupakan arahan dari Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 Edy Rahmayadi yang bertujuan untuk mengelola air bersih di kabupaten tersebut.