Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu mengatakan, pihaknya tetap berupaya menyerap beras hasil panen petani di wilayahnya pada September 2023 meski harganya masih tinggi.
"Kalau untuk beras PSO (beras pemerintah untuk pelayanan masyarakat, Red) sulit karena harganya tinggi. Kalau begitu, kami paling menyerapnya dengan harga komersial," ujar Arif, di Medan, Kamis.
Dia menyatakan, untuk beras PSO (public service obligation), Bulog hanya mampu membeli beras dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp9.950 per kilogram.
Akan tetapi, di lapangan, Arif menyebut petani menjual beras dengan harga mencapai lebih dari Rp11.000 per kilogram.
"Kami susah menyerapnya kalau sudah begitu," kata dia lagi.
Jika sudah begitu, Bulog Sumut akan membelinya dengan harga komersial yang disesuaikan kondisi pasar.
"Untuk harganya, kami membelinya sepanjang tidak rugi," ujar Arif.
Dari awal Januari sampai Kamis (14/9), Perum Bulog Sumut menyerap sekitar 350 ton beras PSO dari petani, dari target 650 ton, sementara beras komersial sudah terserap 3.700-an ton. Adapun target keseluruhan serapan beras Bulog Sumut dari petani pada tahun 2023 adalah 27 ribu ton.