Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengapresiasi kriya atau kerajinan tangan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan untuk mewujudkan kemandirian.
"Saya apresiasi kerajinan tangan yang dibuat narapidana, ini sangat bagus karena menggambarkan semangat pembinaan untuk mewujudkan kemandirian," ujar Edy Rahmayadi di Lapas Kelas I Medan, Sumatera Utara, Kamis.
Kemudian menurut dia, adanya kerajinan tangan yang dibuat oleh WBP tersebut mencerminkan petugas Lapas Kelas I Medan membuat mereka lebih baik lagi.
"Mudah-mudahan WBP ini terus mengikuti program kerajinan tangan yang dibuat para pembinaan di Lapas ini seperti pembuatan ulos, miniatur rumah, lukisan dan lainnya," tuturnya.
Mantan Pangdam I Bukit Barisan meminta kepada WBP terus berprilaku baik dan mengikuti program pembinaan dengan baik di Lapas. "Kalau sudah keluar agar terwujud mental yang baik untuk kembali ke masyarakat," ucapnya.
Abdurahman Caniago selaku Staf Bimbingan Kerja Lapas Kelas I Medan mengatakan program kerajinan tangan ini untuk melatih WBP memiliki berbagai keterampilan.
"Pemberian keterampilan ini rutin kami buat, supaya WBP memiliki keterampilan agar keluar nanti sudah menjadi seorang mandiri," tuturnya.
Selain itu, Abdurahman mengatakan kerajinan tangan yang dihasilkan dari WBP tersebut di jual, baik pembeli dari pegawai Lapas maupun tamu yang datang.
"Dari hasil kerajinan tangan tersebut, WBP juga mendapatkan upah untuk menambah pemasukan," ucapnya.
Selain kerajinan tangan seperti pembuatan ulos, lukisan, miniatur rumah, di Lapas Abdurahman menambahkan di tempat ini juga membuat peternakan ayam, sayur hidroponik, tanam jamur tiram, bengkel las dan lainnya.
Gubernur Sumut apresiasi kriya WBP di Lapas Kelas I Medan
Jumat, 18 Agustus 2023 2:21 WIB 1722