Ia mengatakan, tingkat kematian akibat kanker mencapai 50 persen karena mereka datang sudah terlambat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
“Tolong sampaikan kepada masyarakat terutama yang memiliki anak perempuan usia 11 dan 12 tahun untuk segera memanfaatkan program pemerintah ini,” katanya.
Introduksi imunisasi HPV, kata Maxi, sebenarnya telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, mulai dari 2016 di Provinsi DKI Jakarta, hingga pada tahun 2021 di 20 kabupaten/kota yang melaksanakan imunisasi HPV, serta diperluas pada 2022 ke 112 kabupaten/kota.
Pemberian imunisasi ini bagi anak yang bersekolah dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS.
Dirjen Maxi menekankan untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks diperlukan capaian imunisasi HPV minimal 90 persen.