Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus menggenjot persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh- Sumut, salah satunya dengan menargetkan pembangunan arena martial art rampung pada Desember 2023.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Sumut, Baharuddin Siagian, di Medan, Senin, mengatakan saat ini progres pembangunan arena martial art telah mencapai 37 persen.
"Venue martial art ini merupakan bagian dari Sport Centre Sumatera Utara, tepatnya di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang yang saat ini progres pembangunan kita minta dipercepat dan saat ini mencapai 37 persen," ujar Baharuddin.
Baharuddin menjelaskan pembangunan arena martial art ini sudah memiliki kesepakatan antara pihak kontraktor dan KONI serta pengurus cabang olahraga terkait untuk menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan.
"Venue martial art ini sudah sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga seperti wushu, taekwondo, karate, pencak silat dan lainnya. Ini sesuai dengan standar yang diusulkan misalnya jenis matras, panjangnya dan lain sebagainya, jadi akan sesuai standar," jelas Baharuddin.
Ia menuturkan, selain martial art, proyek yang sedang berjalan di Kawasan Sport Centre Sumut yaitu Stadion Madya Atletik. Proyek ini ditangani PT PP Induk, kemudian September 2023 pembangunan stadion utama akan dimulai."Tahap pertama itu martial art dan Stadion Madya Atletik, kemudian bulan depan stadion utama, sesuai keterangan PUPR targetnya selesai Agustus 2024," sebutnya.
Sementara itu, Project Manager PT PP Urban Romdhoni menjelaskan, progres 37 persen tersebut antara lain persiapan lahan dan struktur bawah. Saat ini, PP Urban sedang mengerjakan struktur atas.
"Kita design and build, jadi ada perancangan, persiapan dan struktur, struktur bawah sudah selesai, yang cukup memakan waktu itu penyiapan lahan, karena kita harus menimbun cukup banyak, sekarang kita kerjakan struktur atas kemudian atap," ujar Romdhoni.
Dalam proyek ini, kata Romdhoni, pihaknya juga melibatkan masyarakat setempat baik untuk pengerjaan ataupun logistik. PP Urban merekrut beberapa pekerja dari lokal begitu juga untuk material.
"Kita juga merekrut pekerja lokal bahkan ada juga karyawan, kalau penyedia material dan juga pengelola kantin juga lokal, selain itu kita juga salurkan CSR untuk anak yatim di sekitar sini," kata Romdhoni.