"Criminal profIling juga dapat digunakan masyarakat untuk mengetahui ciri-ciri dan karakteristik pelaku kriminal sehingga dapat mewaspadai orang-orang dengan ciri yang sama untuk memperkecil risiko terjadinya kasus kriminal yang serupa," kata Kabid Humas Polda Sumut.
Ketua Tim Psikologi Polda Sumut AKP Zulhafni, mengatakan bahwa ketiga pelaku yang dilakukan profiling pada usia saat ini sedang membutuhkan eksistensi, ingin diakui keberadaan nya oleh lingkungan.
Namun, keinginan untuk pengakuan eksistensi terhadap dirinya pada jalur menyimpang. Ada rasa kebanggaan terhadap statusnya sebagai begal atau kejahatan jalanan.
"Hal ini membuat mereka merasa lebih dari orang lain, tidak ada yang ditakuti, sehingga ketika dihadapkan pada permasalahan dengan orang lain rasa egonya muncul," ucapnya.
Zulhafni menjelaskan apalagi pelaku merasa superior dan menjadikan perilaku mereka muncul secara spontan tanpa dipertimbangkan akibatnya terlebih dahulu bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.