Medan (ANTARA) - PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sebagai Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menginisiasi Transformasi dan Standarisasi Operasi berbasis planning dan control untuk meningkatkan kualitas layanan di SPMT Branch Terminal Jamrud Nilam Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Proses Transformasi & Standarisasi Operasional di SPMT Branch Terminal Jamrud Nilam Milah merupakan salah satu inisiatif strategis Pelindo Group ini berpegang pada 6 pilar transformasi kepelabuhanan yaitu Proses Bisnis, Teknologi, Peralatan, SDM, Infrastruktur, dan HSSE.
SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo Multi Terminal Fiona Sari Utami dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Jumat, menerangkan, proses transformasi di pilar Proses Bisnis mengimplementasikan operasional berbasis planning & control, sedangkan pilar Teknologi mengimplementasikan Pelindo Terminal Operating System-Multipurpose (PTOS-M).
Transformasi di pilar Peralatan sendiri menitikberatkan pada peningkatan utilisasi dan ketersediaan alat b/m termasuk sertifikasi alat layak operasi. Sementara untuk transformasi di pilar SDM menekankan pada Training Planning & Control, Sertifikasi Operator.
"Untuk transformasi di pilar Infrastruktur penekanannya pada pembangunan Integrated Planing & Control Room, dan transformasi di pilar Safety menitikberatkan pada pemasangan marka jalur, sertifikasi safety, serta peningkatan awareness k3 di lingkungan kerja," terang Fiona.
Diungkapkan Fiona, Transformasi SPMT Branch Terminal Jamrud Nilam Mirah pada prosesnya memberikan dampak positif kepada layanan operasional yang diberikan. Salah satunya adalah adanya peningkatan positif pada waktu sandar hingga produktivitas.
Pada Januari 2023, kegiatan bongkar curah kering komoditi PKE dengan jumlah tonase 1789 ton mencatat angka port stay 2,2 hari, sementara setelah transformasi pada bulan Mei 2023 kegiatan bongkar curah kering komoditi PKE dengan jumlah tonase yang lebih besar yaitu 1898 ton, angka Port Stay mampu diminimalisir menjadi 1,13 hari. Serta mengalami peningkatan produktivitas bongkar per hari yaitu pada Januari 2023 mencapai 596 T/S/D meningkat hingga 182% menjadi 1682 T/S/D setelah transformasi pada bulan Mei 2023.