Sementara di perdesaan, kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah lantaran persentasenya meningkat pada Maret 2023 menjadi 8,03 persen apabila dibandingkan September 2022 (7,96 persen).
Akan tetapi, nilai itu menurun jika dilihat dari masa pandemi COVID-19 yakni September 2020 yakni 9,02 persen.
"Walau begitu, persentase kemiskinan di perkotaan dan perdesaan pada Maret 2023 yakni 8,23 persen serta 8,03 persen tidak terlalu timpang. Ini cukup baik terhadap penanganan dan pengentasan kemiskinan untuk wilayah perdesaan dan perkotaan," ujar Nurul.
BPS Sumut menjabarkan pula, sepanjang September 2022-Maret 2023, dari 10 komoditas pangan di Sumut, tiga di antaranya yakni daging ayam ras, daging sapi dan susu kental manis mengalami kenaikan harga.
Daging ayam ras naik 4,94 persen (dari rata-rata Rp30.778 per kilogram pada September 2022 menjadi Rp32.300 per kilogram pada Maret 2023), daging sapi naik 1,94 persen (dari rata-rata Rp105.285 per kilogram pada September 2022 menjadi Rp106.792 per kilogram pada Maret 2023), dan susu kental manis 5,93 persen (dari Rp11.773 per 385 gram pada September 2022 menjadi Rp12.471 per 385 gram) dalam satu semester.
Untuk komoditas pangan lain, yaitu beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, cabai rawit, cabai merah, dan ikan kembung semuanya menurun.
Adapun pada Maret 2023, Sumut tercatat mengalami deflasi 0,31 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS sebut tingkat kemiskinan Sumut menurun pada Maret 2023
BPS: Tingkat kemiskinan di Sumut turun pada Maret 2023
Senin, 17 Juli 2023 20:44 WIB 2277