"Ini lebih terkendali dibandingkan inflasi tahunan nasional Juni 2023 yaitu 3,52 persen. Inflasi tahunan Sumut pada Juni 2023 sangat stabil karena masih memenuhi level tiga persen plus minus satu," tutur Nurul.
Secara tahunan, inflasi Sumut sangat dipengaruhi oleh harga bensin (0,93 persen), lalu beras (0,48 persen), rokok kretek filter (0,28 persen), angkutan dalam kota (0,19 persen) dan daging ayam ras (0,15 persen).
Sebaliknya, deflasi tahunan Sumut dominan disebabkan harga cabai merah (0,90 persen), disusul bawang merah (0,27 persen), minyak goreng (0,14 persen), cabai rawit (0,13 persen) dan angkutan udara (0,13 persen).
Secara bulanan, dari lima kota yang menjadi lokasi pengukuran indeks harga konsumen (IHK), BPS Sumut menyatakan semuanya mengalami inflasi pada Juni 2023.
Inflasi tertinggi ada di Sibolga (0,62 persen), kemudian Pematang Siantar (0,52 persen), Medan (0,29 persen), Padang Sidempuan (0,21 persen) dan Gunungsitoli (0,21 persen).
Berdasarkan catatan BPS Pusat, inflasi "month to month" di Sibolga menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera pada Juni 2023.